Tantangan Pertanian Indonesia Hadapi MEA 2015

Tantangan Pertanian dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, merupakan tema seminar yang ditaja oleh Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) Komisariat Daerah Pekanbaru, bekerjasama dengan Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Islam Riau (UIR) di Aula Faperta, Kamis (7/5).

Seminar ini tidak hanya dihadiri Mahasiswa UIR, namun juga dari Universitas Riau (UR), Universitas Islam Negri (UIN) Suska, dan Universitas Lancang Kuning (Unilak). “Narasumbernya ada empat, dua Dosen Faperta, ada Prof Mukhtar Ahmad dan Dr Azharuddin.  Ketua Perhepi Komda Pekanbaru, Dr Djaimi Bakce, dan perwakilan Badan Pusat Statistik, Surya Legowo,” kata Sisca Vaulina, sebagai ketua pelaksana.

“Tidak pekerja sembarangan yang bisa masuk ke MEA 2015, pekerja harus punya sertifikat kompetensi kerja yang terdiri dari knowledge, skill, attitude, and commitment,” Papar Prof Mukhtar Ahmad dalam makalahnya yang berjudul “Integrasi MEA dan Riau dalam Kancah MEA”. Ia juga menambahkan, bahwa pada tahun 1994 pertemuan untuk menyepakati terbentuknya AEC (Asean Economic Community) sudah dilakukan, sehingga keputusan AEC 2015 tidak bisa diganggu gugat.

Dr Djaimi Bakce, mengatakan produk berbasis pertanian merupakan produk prioritas yang perlu dikembangkan oleh Indonesia, agar peroleh manfaat lebih dari pasar bebas ASEAN. Namun, tantangan utamanya adalah daya saing produk pertanian Indonesia yang lemah, karena menurutnya iklim di beberapa Negara ASEAN relatif lebih baik dari Indonesia. “Upaya meningkatkan daya saing tinggi adalah dengan cara membuat iklim usaha yang lebih kondusif, seperti ciptakan kemudahan dan kepastian usaha baik bagi pengusaha domestik maupun Internasional,” jelas Djaimi.

“Seminar ini sangat bagus untuk dijadikan forum diskusi, ada tanya jawab peserta dengan pemakalah, dan jawaban pemakalah dari delapan pertanyaan yang diajukan peserta pun sangat memuaskan,” kata Angela Intania Rakesha, Mahasiswi Pertanian semester dua. (Widya)

Editor: Dede Mutiara Yaste

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *