Seminar Nasional Keadilan Agraria Menuju Kedaulatan Rakyat

Amien Sunaryadi— Kepala SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas) tengah sampaikan materinya saat seminar di Aula Faperta UIR, Kamis (26/11). Foto: Widya Septyati
Amien Sunaryadi— Kepala SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas) tengah sampaikan materinya saat seminar di Aula Faperta UIR, Kamis (26/11). Foto: Widya Septyati

Kamis, (26/11) pukul 14.00 WIB Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Riau (UIR) kerjasama dengan BEM Fakultas Pertanian (Faperta), adakan seminar nasional dengan tema Keadilan Agraria Menuju Kedaulatan Rakyat di Aula Faperta UIR.

Seminar yang langsung dihadiri Menteri Agraria dan Tata Ruang, Ferry Mursyidan Baldan ini bertujuan untuk mengetahui konflik pertanahan yang sering terjadi di Masyarakat Indonesia.
Ari Juprika—ketua pelaksana mengatakan, seminar kali ini juga dihadiri Amien Sunaryadi— Kepala SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas), Dodi Imron Cholid—Dirjen III Penataan Agraria, Rudi Fajar—Direktur Utama PT.RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper), dan M. Arif Rosyid Hasan—Ketua Pengurus Besar HMI (Himpunan Mahasiswa Islam).

Dalam seminar, Ferry Mursyidan Baldan menjelaskan bahwa jika ada masyarakat yang tinggal di suatu lahan selama sepuluh tahun lebih, maka negara akui lahan tersebut milik mereka. Jika ada lahan terlantar yang digunakan untuk peternakan, maka akan di keluarkan kebijakan kementrian. “Asal tidak untuk kepentingan individu, sesuai dengan ketetapan parlemen nomor sembilan tahun 2015.” Jelas Ferry.

Konflik masalah tanah dan lahan selalu terjadi, salah satu penyebabnya ialah pengukuran yang tidak valid. Tata Ruang berhak melarang pembangunan di suatu lahan, jika tidak sesuai. “Sekarang banyak lahan yang sudah dimanfaatkan. Jangan biarkan lahan menjadi sia-sia dan jangan sampai tidak tahu lahan sendiri. Kita harus berperan aktif untuk mengecek rencana tata ruang kota kita.” Pesannya.

Untuk menumbuhkan rasa mentalitas dari masyarakat, PT. RAPP adakan program penghargaan untuk desa bebas api dengan hadiah uang Rp. 100 juta. “Semoga perusahaan lainnya turut melakukan hal yang sama,” ungkap Rudi Fajar. (Arniati Kurniasih)

Editor: Dede Mutiara Yaste

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *