Pembangunan Teknik, Sekretariat UKM UIR Dipindahkan

Demi mewujudkan Visi Universitas Islam Riau (UIR) unggul 2020, pihak universitas gencar melakukan perkembangan di segala bidang. Termasuk meningkatkan kualitas dari segi sarana dan prasarana untuk kenyamanan proses belajar mengajar.

Kekurangan kelas menjadi salah satu faktornya. Pembangunan kelas tambahan tengah terlaksana di dua fakultas, yaitu teknik dan fakultas ekonomi (Fekon).

Dilihat dari pembangunan kelas tambahan di fakultas teknik. Lokasi yang digunakan tepat di halaman Sekretariat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tingkat universitas. “Semua sekretariat UKM tersebut akan dipindahkan ke gedung baru—di samping gedung Biro Akademik Informasi dan Teknologi (BAIT),” ungkap Sugeng Wiyono—Wakil Rektor IV UIR (Bidang Pembangunan Dan Kerjasama).

Selain itu, Abdullah Sulaiman—Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan—mengatakan pemindahan ini juga bertujuan untuk menyatukan seluruh sekretariat UKM di UIR pada satu gedung. “Seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Mahasiswa (Dema), AKLaMASI, Mapala, Palang Merah Indonesia (PMI), Ukhmi Al-Kahfi, dan Rabbaniy,” jelas Abdullah, Sabtu (12/12).

“Dalam rapat yang dikoordinasi oleh Dema, pemindahan sudah dapat dilaksanakan pada minggu ini setelah ruangan tersebut bisa dipakai dan label-label nama untuk seluruh sekretariat UKM selesai dipasang.” Ungkapnya.

Tim AKLaMASI lakukan survei kondisi gedung tersebut pada Rabu (16/12) pukul 15.00. Semua pekerja (tukang) masih sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Mulai dari lantai satu hingga empat masih dalam proses pengecatan dan perlengkapan safety di tangga masih belum terpasang.

Belum tau kepastian kapan pindah, lokasi di depan sekretariat lama (belakang teknik) sudah digarap. Pembangunan yang tampak tergesa-gesa tersebut, menyulitkan akses jalan keluar masuk akibat penggalian tanah untuk bangun pondasi.

Pada Sabtu (19/12), Tim AKLaMASI kembali lakukan pengecekan ulang ruangan yang akan ditempati semua UKM. Ruangan tampaknya sudah dibagi-bagi. Mulai lantai bawah hingga empat terpasang label biru yang bertuliskan nama masing-masing UKM di dinding atas pintu masuk ruangan.

Lantai satu berlabelkan nama Resimen Mahasiswa, dua—Ikatan Alumni (Ika), tiga—Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Mahasiswa (Dema), Kops Sukarela (KSr), Media Mahasiswa AKLaMASI. Terakhir, lantai empat—Mahasiswa Pecinta Alama (Mapala).

Semua UKM tampak mulai memindahkan barang-barangnya ke ruangan baru. Mapala mengeluh dengan ruangannya yang sempit. Memiliki barang-barang yang banyak menjadi faktornya. “Pembagian ruangan UKM tidak adil, kami dapat ruangan paling kecil. Sedangkan barang-barang banyak sekali. Sedangkan UKM yang sedikit barangnya dijatahkan ruangan lebih besar,” keluh Hamud, Anggota Mapala.

Hingga saat ini, Senin (21/12), barang-barang Mapala uir tampak masih tergeletak di luar ruangan. “Capeklah ngangkat barang sebanyak ini, tapi ruangannya kecil. Pokoknya kecewa, masih enakan sekre yang lama,” tambah Hilmi—anggota Mapala lainnya menyambung. Tim Reporter AKLaMASI (Githa Septiyani Sandra, Dede Mutiara Yaste, Ardian Pratama)

Editor: Dede Mutiara Yaste

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *