Buruknya Pelayanan Listrik di Pekanbaru, BEM UIR Taja Diskusi Publik

Optimalisasi ketenagakerjaan menuju pembangunan di Kota Pekanbaru, menjadi tema dalam Diskusi Publik Bersama PT. PLN Wilayah provinsi Riau dan Kepulauan Riau. Diskusi berlangsung di Auditorium Fakultas Hukum UIR (15/10).

Dwi Suryono Abdullah—Maneger SDM menyampaikan bahwa kebutuhan listrik di Indonesia semakin tahun makin meningkat pesat, tidak bisa dipungkiri karena semakin tingginya jumlah penduduk. Kebutuhan akan listrik merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi, bisa dikatakan listrik termasuk kebutuhan primer.

Menurutnya, jika Pekanbaru ingin memajukan perekonomian maka terlebih dahulu harus memajukan kapasitas listriknya.

Nazar, salah satu peserta diskusi bertanya mengenai ketersediaan listrik, “dimana tanggungjawab konsumen untuk membayar serta PLN sebagai produsen yang harus mampu menyediakan listrik?”.

Dwi Suryono menjawab dengan tegas. Menurutnya, mindnset seperti itu adalah salah. Ia memaparkan suatu kasus yang terjadi di Batam. Disana, PLN menyediakan kapasitas listrik yang tinggi, namun masyarakatnya menolak tidak sanggup membeli karena harganya yang tinggi.

“Bagaimana komitmen dari PLN mematikan listrik untuk pemakaian yang memuncak?,” tana Nazar lagi.

“Pertanyaan yang jeli, kami dari PLN sudah punya komitmen, namun seperti di mall-mall atau pusat perbelanjaan lainnya, seperti Mall SKA yang memiliki penekanan daya pemakaian listrik, sehingga tempat itu masih bisa hidup lebih lama dengan daya yang lebih kecil,” terang Dwi.

Dalam diskusi tersebut, Bimo salah satu peserta memberikan saran mengenai pelaksanaan diskusi. Menurutnya, dengan hanya menghadirkan seorang pemateri dari PLN, membuat diskusi kurang efektif dan hanya memberikan sedikit solusi. “Bagusnya juga ada perwakilan dari pemerintah provinsi dan kota, sehingga kita tahu bagaimana dan apa permasalahan sebenarnya mengenai listrik ini,” tegasnya.

Reporter : Vina Monica
Editor : Laras Olivia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *