Berpuisi di Malam Hari

“Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra dari hasil ungkapan dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikansemua kekuatan bahasa”. (Herman J. Waluyo)

Mengenai puisi, tentu sudah tak asing lagi di pikiran kita. Bahkan kamu sudah pernah menuliskannya. Puisi bisa lahir dimana saja dan kapan saja. Tanpa menjadi seorang penyair pun kamu bisa menuliskan sebuah puisi dengan apa yang kamu pikirkan saat ini. Disaat galau, jatuh cinta, atau emosi adalah saat-saat yang rentan dan ide mengalir dengan mudah untuk menulis puisi bagi anak muda seperti kita yang memiliki semangat yang menggebu-gebu.

Puisi dapat juga mendekatkan kita dan menjalin hubungan dengan teman-teman sesama pecinta puisi. Contohnya dengan membentuk sebuah komunitas pecinta puisi. Kali ini saya akan membahas mengenai komunitas pecinta puisi yang lahir pada 26 Desember 2013, Komunitas Malam Puisi Pekanbaru.

Malam Puisi Pekanbaru atau lebih dikenal dengan MPP adalah sebuah komunitas bagi orang-orang yang menyukai puisi. Malam Puisi pertama kali lahir di Bali. Pekanbaru adalah kota ke-28 yang mendirikan komunitas tersebut.

Pada mulanya, Malam Puisi Pekanbaru dibentuk berkat kegelisahan-kegelisahan para penulis di media sosial yang merasa kurang puas bila puisi hanya semata dituliskan. “Tujuan dari membentuk malam puisi guna mewadahi pembacaan puisi itu sendiri, mengenalkan puisi ke masyarakat dengan pembacaan puisi dari kafe ke kafe, dan mendekatkan penulis kepada pembaca”, ujar Reky Arfal (Ketua MPP) ketika saya bertemu di salah satu kafe di Pekanbaru.

Saat ini, MPP memiliki 13 Anggota yang aktif menjalankan event pembacaan puisi tiap bulannya. Reky juga menegaskan bahwa MPP tidak mematok syarat yang sulit untuk bergabung, apalagi sampai meminta biaya administrasi. Cukup dengan mempunyai minat yang tinggi terhadap puisi, lebihnya kesusastraan. Serta dapat bekerja bersama penggerak MPP lainnya.

MPP tak hanya melakukan event pembacaan puisi, juga menggarap kelas menulis puisi dan diskusi interaktif dengan mengundang pemateri-pemateri yang kompeten dalam sastra. Hal tersebut dilakukan dengan niat agar para tamu MPP dan penggerak bisa belajar memahami teks puisi lebih baik, belajar memahami kehidupan melalui puisi.

Reporter : Mulya Jamil
Editor : Sofiah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *