Program E-Learning Di UIR

Universitas Islam Riau (UIR) telah mengusung program E-Learning sejak 2015 lalu, akan tetapi belum diterapkan secara efektif. E-Learning merupakan elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya dan tersampaikan bahan ajar ke mahasiswa dengan menggunakan media internet, atau media jaringan komputer lain.

Tujuan UIR menerapkan E-Learning untuk meningkatkan kualitas dosen dalam memberikan pembelajaran, memudahkan mahasiswa memahami materi dan tugas yang diberikan oleh dosen karena sudah diinformasikan sejak awal. Sehingga suasana kelas menjadi lebih aktif.

Penerapan E-Learning diperuntukkan bagi semua dosen dan seluruh bidang studi, untuk itu UIR perlu melakukan berbagai upaya agar sistem ini bisa diterapkan seperti membuat warung-warung internet sehingga mahasiswa yang tidak memiliki laptop juga bisa mengikuti program ini. “Dengan diterapkan sistem ini, dosen di kelas hanya sebagai fasilitator baik teoritis maupun prakmatis. Isu lapangan dan data empiris dapat memperkaya mahasiswa dan dosen dalam melakukan diskusi,” tutur Wakil Rektor I, Dr. Nurman, S.Sos, M.S saat dijumpai tim AKLaMASI pada Jumat, (24/2).

Namun “Masih banyak kendala yang dihadapi seperti ada dosen yang masih gagap teknologi dan mahasiswa yang tidak mempunyai fasilitas seperti laptop dan UIR sendiri belum mempunyai server berkapasitas besar untuk menampung system ini agar komunikasi lancar dan tidak lambat,” tambahnya.

Jika sistem ini diterapkan maka mahasiswa harus mempunyai email UIR. Email UIR bisa didaftar di sikad.uir.ac.id pada menu pendaftaran email dengan syarat menggunakan nama mahasiswa yang bersangkutan dan student.uir.ac.id dibelakang nama mahasiswa itu sendiri. “Pendaftaran email juga harus pada hari dan jam kerja,” ungkap Alfred Apdian staf IT UIR.

Banyaknya mahasiswa yang mengakses membuat waktu konfirmasi bervariasi. Paling cepat tiga jam dan paling lama satu minggu.

Saat ditanya mengenai E-Learning ada mahasiswa yang tidak setuju seperti Putri Royantika (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) dan Nartiyani (Fakultas Ekonomi) dengan alasan sistem E-Learning rumit dan mempersulit.

Desti Nur Anisa Sundari (Fakultas Ilmu Komunikasi) jika E-Learning di terapkan akan mempermudah dalam mengikuti bidang studi yang diberikan oleh dosen dan lebih mengikuti perkembangan teknologi.

 

Reporter: Yenny Elvira dan Yosiatna Amini (Magang)

Editor : Sofiah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *