Bersempena Hari Jadi, Jikalahari Taja Diskusi Publik

Bersempena dengan hari ulang tahun ke 15, Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari) adakan Diskusi Publik “Upaya Menyelamatkan Hutan dan Lingkungan Riau” di Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau. Selasa (21/3).

Diskusi diikuti berbagai organisasi masyarakat, tokoh masyarakat, akademisi, komunitas, lembaga swadaya masyarakat (LSM), mahasiswa dan masyarakat umum serta awak media massa. “Jikalahari berangkat dari sejarah pada tahun 2002 masyarakat sipil yang tergabung dalam 30 organisasi kemasyarakatan dan pecinta lingkungan yang sepakat melakukan upaya penyelamatan hutan Riau,” Woro Supartinah – Koordinator Jikalahari.

Dalam diskusi Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRWP), Hatta (Tokoh Masyarakat Desa Situnggal, Kuansing), sampaikan keluhannya pada pemateri, yakni Yulwiriati Moesa (Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dan Asri Auzar (Ketua Panitia Khusus RTRWP Riau). Ia mengeluhkan soal jalan yang dikuasai oleh perusahaan-perusahaan di kampungnya, dimana setiap masyarakat yang menggunakan jalan tersebut selalu diperiksa Kartu Tanda Penduduk (KTP) oleh penjaga setiap pos di kawasan itu.

Hatta ingin pemateri sampaikan pada perusahaan untuk tidak menindas masyarakat di sana. “Jangan jadikan kami menumpang di desa kami sendiri, yang ngatur kami sekarang ini bukanlah bupati maupun camat, tapi perusahaan,” jelasnya.

Kepala Dinas LHK Provinsi Riau dan Ketua Pansus RTRWP Riau menanggapi keluhan Hatta tersebut. Mereka mengatakan akan menindak lanjuti dan secepatnya lakukan survei ke lapangan untuk meperbaiki sistem yang tengah berlaku tersebut.

 

Reporter : Putri Qalbina (Magang)

Editor : Sofiah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *