Mahasiswa Perencanaan, Untuk Kawasan Pesisir

Perencanaan kawasan Pesisir, menjadi tema dalam Kuliah Umun Program studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Islam Riau (PWK UIR). Kuliah umum yang berlangsung di gedung A, Fakultas Teknik yang dihadiri oleh mahasiswa PWK dan Geologi, (17/04).

Prof. Dr.rer. nat. M. Aris Marfai, S. Si, M. Sc—Guru Besar Fakultas Grografi Universitas Gajah Mada (UGM), menyampaikan dalam materinya bahwa setiap wilayah mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Dalam hal itu diperlukan penanganan yang berbeda-beda pula. Seperti batas kawasan pesisir, yang merupakan kawasan pasang tertinggi dari air laut.

Menurutnya, seorang perencanaan harus bisa menentukan dan memproyeksikan apa yang akan terjadi 10 tahun yang akan datang.

Foto : Vina Movica

 

Pada sesi tanya jawab, Dwi Surya Pamungkas—Mahasiswa PWK semester 8, menanyakan “ bagaimana kebijakan pemimpin dalam mengatasi kawasan pesisir yang sering terjadi banjir tiap daerah yang berbeda-beda?”

Aris Marfai menjawab dengan lugas, menurutnya seorang perencana harus bisa mendidik perilakunya dalam pemanfaatan sumber daya alam, dimana adanya tingkat kedispilinan dalam memecahkan suatu masalah itu. Salah satu contohnya dengan membuat jembatan sebagai pembatas.

“ Apakah penting dalam perencanaan kawasan pesisir pantai memerhatikan keadaan alam?,” tanya Muhammad Islami salim, mahasisswa semester 6.

“ Tentu penting, karena alam juga dapat berubah-ubah terutama pada kondisi iklimnya. Tujuannya agar dapat menentukan tindakan yang tepat untuk perencanaan dan pembangunan, terutama untuk jangka panjang,” ujarAris Marfai.

 

Reporter : Vina Monica

Editor : Laras Olivia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *