Ajak Hijrah, FSI FH Adakan Tabligh Akbar

Sabtu (23/09), Forum Studi Islam (FSI) Fakultas Ilmu Hukum (FH)  taja Tabligh Akbar ”Karena-Mu Aku Hijrah”, dengan pemateri Doni Putra,Lc,M.Hum. Acara berlangsung di aula Fakultas Hukum Universitas Islam Riau (UIR).

Yayan Hidayat sebagai Ketua FSI FH katakan  bahwa, acara ini bertujuan mengajak kita sebagai umat muslim untuk berhijrah di jalan allah sebaik-baiknya makhluk allah.

Dalam materinya Doni Putra jelaskan bahwa, dakwah bukan hanya dilakukan di tempat seperti kampus dan di masjid, dakwah juga bisa diterapkan diberbagai tempat. Seperti berdakwah bersama anak geng motor dan tempat-tempat yang sering di kunjungi para remaja masa kini.

Hijrah adalah berpindah dari satu tempat ketempat yang lainnya, makna hijrah yang lebih luas ialah kita berpindah, kita tinggalkan segala keburukan, kemaksiatan dan kemudian kita berhijrah kepada ketaatan.

Menurut Doni Putra, suara umat islam di Indonesia tidak pernah dihargai dan didengar karena persatuan umat islam yang mulai goyah, generasi anak muda memilliki hobi yang tidak pantas, yaitu pandai bernyanyi tetapi tidak pandai mengaji. Inilah yang membuat umat islam menjadi hina sehingga wajar setiap hari umat islam dihina, dicaci maki dan bahkan tidak segan membantai umat islam yang ada.

Doni Putra juga membahas beberapa pandangan ulama mengenai cara berdakwah. Pertama, ulama berpendapat bahwa umat muslim tidak boleh berdakwah menggunakan musik, karena umat islam telah memiliki al-quran. Kedua, musik boleh digunakan saat berdakwah, tetapi jika musik yang digunakan adalah musik nasyid (islami) bukan musik modern seperti sekarang ini. Alat-alat musik yang diharamkan yaitu, alat musik yang bersifat dipetik seperti gitar.

“Siapa yang berhijrah karena dunia maka hijrahnya sampai disitu saja kebaikannya, tetapi jika kita berniat hijrah karena allah maka kebaikan hijrah itu akan berjalan dengan baik, dan bertemanlah dengan orang yang sholeh agar bisa memperkuat dakwah kita” pesan Doni Putra diakhir materinya.

 

Penulis: Cahyani

Editor: Arniati Kurniasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *