Suasana Wisuda UIR Periode III

Padat kendaraan mulai memasuki Universitas Islam Riau (UIR), sebelum acara wisuda periode III tahun 2017 yang dimulai pukul 08.00. Beberapa satpam UIR tampak sangat rapi dan teratur dalam mengatur parkir kendaraan yang didominasi oleh kendaraan roda empat. Papan bunga ucapan selamat wisuda pun turut menghiasi sepanjang jalan kampus UIR, Sabtu (30/9).

Pada wisuda sarjana ke-73 ini, terdiri dari 163 lulusan Fakultas Hukum (FH), 29 lulusan Fakultas Agama Islam (FAI), 161 lulusan FakultasTeknik (FT), 42 lulusan Fakultas Pertanian (Faperta), 210 lulusan Fakultas Ekonomi (Fekon), 587 lulusan Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), 194 lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol), 38 lulusan Fakultas Psikologi dan 30 lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) serta 95 lulusan PascaSarjana. Dengan demikian, UIR mewisudakan 1.549 lulusan serta mempunyai alumni 46.537. Jumlah ini meningkat dari wisuda priode II bulan mei lalu, sebanyak 1.125 lulusan.

Pemuncak Universitas diraih oleh Ema Lestari dari FKIP Biologi dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi yaitu 3.92. Sedangkan pemuncak lainnya seperti Yenny Anisya Fitri  FH dengan IPK 3,90, Daruli Afiat FAI IPK 3,77, Ziadul Faaieez FT dengan IPK 3,91, Saifudin Faperta dengan IPK 3,91, Pransiska Lamianti Fekon dengan IPK 3,81, Tengku Rfikah Fisipol dengan IPK 3,91, Ridha Sukmayanti Aditya N Fakultas Psikologi dengan IPK 3,92, Febby Fadly Fikom dengan IPK 3,57.

Sedangkan pemuncak pada program pascasarjana, adalah Rizal dengan IPK 3,79 mahasiswa program pascasarjana prodi Ilmu Pemerintahan (IP).

“suasana kurang teratur sampah berserakan dan didalam ruangan kurang nyaman karena banyak orang tua tidur disembarang tempat”  ujar Irnawati, orang tua wisudawan dari FKIP.

Irnawati juga tambahkan, bahwa acara wisuda di UIR kurang baik jika dibandingakan di tempat lain. Disana mereka menerapkan sistem, hanya mahasiswa yang berada dalam gedung. Untuk para undangan ditempatkan diluar ruangan menggunakan tenda yang telah dipersiapkan oleh panitia. “sebisa mungkin UIR ini bisa menerapkan perinsip seperti kampus lainnya ” ujarnya.

Para pedagang sibuk menawarkan barang dagangannya, bukan hanya berasal dari lingkungan UIR tetapi dari luar daerah UIR untuk memeriahkan acara wisuda. Penempatan para penjual ditentukan oleh petugas UIR. Bagi yang berjualan di daerah yang dilarang langsung di tegur oleh petugas, seperti yang dialami oleh Aisyah yang sempat menolak untuk pergi dari tempatnya, namun tetap dipaksa petugas untuk pindah ketempat yang telah disediakan.

 

Penulis: Cahyani dan Nissa Hasanah

Editor: Arniati Kurniasih

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *