Bangun Gedung, Ruang Terbuka Hijau Berkurang

AKLaMASI.net, Pekanbaru – Bangunan Gedung Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) sebelumnya sempat berpindah-pindah dan selama berapa tahun belakangan ini terletak di perpustakaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Gedung B, bersebelahan dengan gedung Rektorat Universitas Islam Riau (UIR). Kini YLPI telah memiliki gedung sendiri.

Unit kegiatan YLPI terbagi beberapa tingkatan mulai dari Pendidikan Usia Dini (Paud), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), sampai dengan Perguruan Tinggi.

Menurut Ir. Rosyadi,M.Si-Wakil Rektor (WR) 3 UIR, gedung YLPI belum bisa di tempati karena masih 90% tahap penyelesaian, dan rencananya dalam bulan Maret ini bangunan tersebut akan diresmikan.

Rosyadi juga jelaskan mengapa UIR menjadi pilihan lokasi pembangunan gedung YLPI, “karena ditinjau UIR ini sudah berhasil dari segi finansial dan lebih mapan dibandingkan tempat lain” ujarnya.

Namun dengan adanya pembangunan gedung yang terletak disamping masjid tersebut, membuat banyak pohon-pohon dilingkungan sekitar menjadi korban. Seperti yang telah diutarakan oleh Ir.H.Firdaus Agus.MP, Dosen Manajemen Pembangunan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK). Firdaus katakan bahwa penebangan sebaiknya dihindari bagi pohon yang diluar lahan bangunan, karena pepohonan adalah perlindungan dan memberi kesan kenyamanan bagi lingkungan. Kamis, (1/3).

Firdaus juga jelaskan mengenai masterplan atau rencana pembangunan di UIR, “pertama memang dalam masterplan UIR yang seluas 40 ha itu gedung YLPI tersebut tidak ada direncanakan disitu” ucapnya.

Selain itu, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) belum di revisi, karena dalam aturan IMB UIR sudah disertakan secara keseluruhan dan jika ada penambahan bangunan baru maka IMB juga harus diubah, “Aturan IMB atau izin mendirikan bangunan setahu saya apapun yang dibangun dalam lahan universitas itu izinnya sudah include secara keseluruhan” ungkap Firdaus.

Dari bentuk bangunan Firdaus katakan bahwa dilihat dari segi kualitas dan material kemewahannya, bahwa gedung tersebut di rancang oleh Konsultan Perencana, “bangunannya menurut saya desain lantainya agak rendah dari muka tanah dan bangunan yang ada didekatnya, jarak antar bangunan dengan bangunan lainnya sudah ideal,” ujarnya.

Melihat hal tersebut Firdaus berharap agar kedepannya UIR dapat melakukan dan memikirkan beberapa hal sebelum melakukan pembangunan.

Seperti review kembali masterplan pembangunan UIR kedepannya, atau harus ada revisi perencanaan serta ditata kembali berdasarkan rencana induk pengembangan kampus UIR. Selain itu, harus ada pengelompokan penggunaan lahan berdasarkan fungsi bangunan dan peruntukan lahan.

Artinya masterplan pembangunan dijadikan pedoman dan panduan dalam membangun, sehingga penggunaan lahan akan efektif dan terhindar dari rusaknya lingkungan seperti penebangan pohon.

“Tentu kedepannya dengan adanya masterplan yang terencana dengan baik akan menjadi kampus masa depan yang lingkungannya memberikan kenyamanan bagi dosen dan seluruh mahasiswa, yang tertata, harmonis dan green buildingtutupnya.

 

Reporter : Asri Agustin (Magang)

Editor : Arniati Kurniasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *