Mulai Tertib Wisuda Periode II 2018

Padat kendaraan mulai memasuki kawasan Universitas Islam Riau (UIR), untuk menghadiri acara wisuda periode II tahun 2018. Pihak keamanan UIR tampak sibuk mengatur jalan dan parkiran yang didominasi oleh kendaraan roda empat. Papan bunga ucapan selamat wisuda sepanjang jalan luar area UIR juga ikut meramaikan acara. Sabtu, (5/5).

Wisuda periode II ini UIR mewisudakan 983 wisudawan, dengan pemuncak Universitas diraih oleh Putri Lukmanasari dari Fakultas Pertanian(Faperta) jurusan Agroteknologi dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yaitu 4.00. Sedangkan pemuncak Fakultas diraih oleh Nurul Hasanah Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) dengan IPK 3.90, Tri Nanda Fakultas Teknik (FT) IPK 3.90, Dalma Hamastala Fakultas Hukum (FH) IPK 3.95, Refni Aryanti Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) IPK 3.90, Asmaul Husna Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) IPK 3.69, Nova Rumintang S Fakultas Ekonomi (Fekon) dengan IPK 3.74, Mawaddah Khairani Fakultas Psikologi IPK 3.87, Fatimah Fakultas Agama Islam (FAI) IPK 3.87, dan Delpi Susanti mahasiswi Pascasarjana dengan IPK 3.92.

Mengenai penertiban pedagang, Supriadi pihak keamanan ungkapkan bahwa dalam wisuda kali ini pihak keamanan menurunkan sebanyak 41 personil untuk penertiban acara wisuda periode II dan juga dibantu oleh beberapa personil dari pihak Menwa.

Sedangkan untuk para pedagang agar lebih tertib, pihak keamanan menerapkan beberapa larangan di dalam kampus, ” untuk para pedagang kita menerapkan berbagai aturan yaitu papan bunga yang berada di luar kampus, pedagang yang hanya boleh berjualan di area UIRA, jika ada yang melanggar maka pihak keamanan langsung mengambil tindakan seperti menegur para pedagang ” ujarnya Supriadi.

Para pedagang yang berjualan bukan hanya berasal dari lingkungan UIR, tetapi  ada juga yang datang dari luar daerah. Ainul salah satunya, pedagang asal Rokan Hulu (Rohul) ini mengaku kurang nyaman dengan sistem penertiban pihak keamanan,” saya merasa sedikit kurang nyaman karena tempat yang disediakan terlalu sempit dan kecil sedangkan bunga yang saya bawa begitu banyak” ungkapnya.

 

Reporter: Marleni Rahayu, Irpan Hakim (Magang)

Editor: Arniati Kurniasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *