Gedung UKM Dikerangkeng, ini kata Presma UIR.

Hasil rapat Wakil Rektor (WR) III dengan sejumlah organisasi intra kampus, Rabu (6/6), memutuskan tidak ada lagi mahasiswa yang berkegiatan di kampus hingga malam. Larangan untuk tidak menginap di gedung sekretariat kegiatan mahasiswa. Hanya Resimen Mahasiswa (Menwa) yang dibolehkan menginap. “Kalau ada yang mau lembur kegiatan, cukup sampai jam 10 malam, dengan melapor terlebih dahulu kepada Satpam untuk memberitahu dan meminta izin,” terang Ir. H. Rosyadi, M.Si.

Medio Juni, telah dipasang pagar besi dekat tangga utama gedung kesekretariatan mahasiswa ketika perkuliahan kampus masih libur hingga 24 Juli. Terdapat papan biru bertuliskan aturan beraktivitas hanya boleh dari pukul 07.00 sampai dengan 18.00 WIB.

Rosyadi menegaskan akan ada peraturan baru yang disosialisasikan saat perkuliahan sudah aktif. Ditujukan untuk seluruh mahasiswa dan juga fakultas. Dimana peraturan beserta sanksinya tersebut dirumuskan oleh tim Senat Universitas Islam Riau (UIR). Dengan sanksi terberat yaitu dikeluarkan dari UIR dan diserahkan kepada pihak berwajib. “Kita tidak ingin orang yang tidak mau dididik. Jangan akibat  satu orang tidak taat aturan, 25 ribu lainnya teraniaya. Biarkan saja satu orang itu dikeluarkan,” ujarnya.

Pemasangan pagar besi dan pembatasan jam aktivitas menjadi perbincnagan di berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Alvid—Ketua KSR PMI (UIR) Unit 3, menganggapi hal tersebut sebagai bentuk penghambat untuk mahasiswa berkreasi dan berorganisasi.

Hengky Primana, Presiden Mahasiswa (Presma) UIR Periode 2018/2019 megatakan, ada beberapa poin dari kebijakan baru tersebut yang menurutnya cukup membatasi. Seperti pelarangan menginap dan juga meminimalisir kegiatan malam di kampus.

“Kita semua tau, pagi hingga sore waktu kuliah mahasiswa. Sedangkan malam adalah waktunya berdiskusi, untuk menyalurkan ide dan pikiran. Dimana, mahasiswa melaksanakan tugas dan fungsinya bukan hanya sebagai akademisi tetapi juga sebagai kontroler,” ujar Hengky.

Ia katakan akan melangsungkan konsolidasi akbar dengan seluruh organisasi intra kampus terkait kebijakan baru tersebut. Akan dibahas mengenai peraturan-peraturan kemahasiswaan di UIR. Apa yang harus dikedepankan, yang harus dihapuskan dan apa program bersama yang akan membuat UIR lebih bermarwah.

“Saya sebagai Presiden Mahasiswa siap di barisan terdepan untuk memperjuangkan hak-hak mahasiswa. Satu suara kita tentunya berharap dukukngan dari kawan-kawan semua,” tegas Hengky.

 

Laras Olivia

Baca juga : Radikalisme Masuk Kampus, Pengamanan Semakin Ketat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *