Upacara HUT RI, Rektor UIR Ingatkan Prestasi

UPACARA-Tim Paskibraka bersiap untuk mengibarkan sang saka merah putih di pucuk tiang putih. Pada upacara HUT RI ke 73. Bertempat di lapangan sepak bola UIR. Jumat, (17/8). (Foto : Tomy Ginting) 

AKLaMASI.net, Pekanbaru – Memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang ke 73. Universitas Islam Riau (UIR) taja kegiatan upacara. Yang di laksanakan setiap tanggal 17 Agustus ini. Bertempat di lapangan sepak bola UIR. Kegiatan ini di hadiri mahasiswa, petugas, biro, jajaran dosen, dekan, hingga Rektor UIR. Jumat, 17 Agustus 2018.

Sempat di warnai hujan serta kemudian gerimis pada jadwal kegiatan upacara yang sudah di rencanakan. Namun, ini tidak membuat untuk tidak di laksanakannya momen sakral ini.
Usai gerimis mereda. Pukul 08:00 WIB lewat. Acara pun di mulai. Seorang wanita mengenakan busana gamis selaku Protokoler mulai membacakan susunan kegiatan upacara secara tegas dan perlahan.

Komandan upacara yang berasal dari salah seorang pengurus Resimen Mahasiswa (Menwa) UIR. Dengan langkah tegap maju memasuki lapangan upacara. Menuju ke tengah lapangan. Tepat berada di depan tiang sang saka merah putih. Dengan seragam militer khas berwarna hijau.

“Siaaapp… Grak!” teriaknya dengan tegas dan lantang. Kemudian sejurus di ikuti sikap tegap berdiri oleh peserta upacara.

Dan kemudian, dengan langkah perlahan Rektor UIR-Prof. Dr. Syafrinaldi. SH, MCL. Selaku inspektur upacara menaiki podium yang berada dekat dengan tiang bendera.

Dengan posisi yang sudah saling berhadapan. Dan terpisahkan jarak beberapa meter. Komandan upacara memberi komando untuk sikap hormat kepada inspektur upacara. “Hormaatt… Grak!.” Yang kemudian di ikuti oleh peserta upacara yang memberi sikap tegap berdiri dengan tangan kanan menutupi sebagian kening. Dan sejurus kemudian juga di responi sikap hormat oleh inspektur upacara.

INSPEKTUR-Rektor UIR-Prof. Dr. Syafrinaldi. SH, MCL, selaku inspektur upacara HUT RI ke 73 yang di taja UIR. Berdiri dengan sikap sempurna dan bersiap untuk membacakan dan memberikan amanat upacara. (Foto : Tomy Ginting) 

Kemudian. Dengan suara berisi, Protokoler membacakan lanjutan kegiatan acara pokok upacara. “Pengibaran bendera merah putih di iringi oleh lagu kebangsaan Indonesia raya, penghormatan di pimpin oleh komandan upacara, hadirin dan para undangan di mohon berdiri.” Ucapnya perlahan.

Dengan respon peserta upacara, yang berdiri dan bersiap untuk memasuki momen paling di tunggu pada upacara sakral ini.

Bruk.. bruk… bruk… Suara derap kaki para pasukan dengan seragam bewarna putih berpadu dengan merah terdengar kompak.

“Langkah tegap maju…. Jalan !.” Seru danton dari pasukan tersebut memberi kode arahan. Dengan sigap dan tetap serentak. Pasukan tersebut maju perlahan dengan langkah senada. Yang sebagian besarnya adalah anggota Menwa UIR.

Tiba di depan tiang. Kemudian membuka ruang untuk membentuk formasi. Sampai kepada bagian akan bersiap di angkatnya sang saka ke pucuk tiang. “Kepada, bendera merah putih… Hormat… Grak… ” Ucap komandan upacara dengan tegas.

Dan kemudian peserta dengan sikap hormat, serta pandangan tertuju kepada sang saka yang naik secara perlahan. Di tarik oleh dua anggota Paskibraka.

Usai bendera berkibar dengan gagahnya di pucuk tiang putih. Pasukan pengibar tersebut kembali membentuk formasi untuk merapat serta lurus sejajar. Untuk kembali pada posisi sebelum upacara di mulai.

Berlanjut ke sesi amanat inspektur upacara. Peserta berdiri dengan sikap istirahat di tempat.
Dengan naskah bersumber dari Gubernur Provinsi Riau-Ir. H. Arsyadjuliandi Rachman, M.B.A.

Rektor UIR membacakan, para anak bangsa telah menorehkan tinta sejarah. Bahwa kemerdekaan tidak hanya melalui medan perang. Akan tetapi melalui prestasi. Melalui Karya serta inovasi. Kemudian penguasaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.

Ia melanjutkan bahwa telah banyak karya anak bangsa yang melalui berbagai bidang. Seperti Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) beberapa hari yang lalu dengan Provinsi Riau sebagai tuan rumah. “Perayaan kemerdekaan ini tetap kita jaga kesatuan dan persatuan. Tanpa melihat suku, agama, warna kulit dan ras.” Ucap nahkoda UIR ini dengan tegas dan berwibawa.

Lebih lanjut, ia menuturkan untuk menepis segala ujaran kebencian. Hoax, radikalisme, terorisme, oleh oknum-oknum pemecah belah bangsa. “Tahun 2019 kita akan menghadapi pemilihan presiden dan pemilihan calon legislatif di seluruh Indonesia. Untuk itu, mari kita dukung dan sukseskan penyelenggaraannya. Agar tercipta kampanye damai, tertib dan lancar.” Ujar Prof. Syafrinaldi.

Ia teruskan bahwa tahun 2018 adalah tahun yang spesial bagi bangsa Indonesia. Karena telah 73 tahun bangsa ini berdiri. Di mana negara ini di percaya untuk sebagai tuan rumah Asean games. Setelah 56 tahun lamanya menunggu untuk menjadi penaja kembali, helat akbar olahraga terbesar se-Asia. “Kiranya hari kemerdekaan ke 73 republik ini menjadi hari kebangkitan bagi kita. Untuk terus berpacu dan makmur sebagaimana yang kita cita-citakan bersama. Dirgahayu republik Indonesia yang ke 73. Kerja kita, prestasi bangsa. Semoga Allah SWT meridhoi dan membimbing kita. Apa yang kita akan upayakan untuk membangun Indonesia dan provinsi Riau kedepan.” Tutup Prof.Syafrinaldi.

Usai membacakan naskah tersebut. Kemudian Prof. Syafrinaldi memaparkan arahan serta motivasi darinya bagi seluruh keluarga besar UIR. Ia mengucapkan terima kasih atas prestasi yang ditorehkan oleh dosen-dosen serta mahasiswa UIR.

Seperti prestasi yang baru saja di toreh oleh salah satu Dosen UIR di simposium internasional baru-baru ini. “Kami ucapkan selamat, atas prestasi-prestasi ini. Dan, masih banyak yang berprestasi. Yang akan kami berikan reward pada tanggal 4 september mendatang di dies natalis UIR.” Tutupnya dengan bangga.

Reporter : Tomy Ginting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *