Pemilihan Raya Mahasiswa UIR Kembali digelar


Oleh: Mesy Azmiza Azhar


Setelah melalui masa kampanye pada 21 hingga 25 Oktober 2019,  diakhiri dengan debat visi-misi pada 26 Oktober 2019 lalu, Badan Pemilihan Raya Mahasiswa (BPRM) Universitas Islam Riau (UIR) kembali menyelenggarakan Pemilihan Mahasiswa Raya (Pemira), Rabu (30/10). Bertempat di gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) UIR, pengunguman hasil penghitungan suara disaksikan oleh Ir. H Rosyadi, M.Si—Wakil Rektor (WR III), dosen serta mahasiswa UIR. Sebelumnya, surat suara dihitung terlebih dahulu di setiap Fakultas.

Aryo Akbar—Selaku dosen Fakultas Hukum (FH) yang mengawasi jalannya proses perhitungan kertas suara di FH, menyayangkan tidak adanya sosialisasi dari BPRM terkait memilih dengan benar. Hal tersebut disampaikan di ruang 108 dimana perhitungan kertas suara berlangsung.

“Nah, kalian itu tidak ada sosialisasi kan bagaimana caranya memilih dengan benar, kalau ada keambiguan seperti ini kalian bisa dituntut,” tegasnya.

Hal ini berawal dari kertas suara yang terlipat, dan mengakibatkan kertas suara tercoblos double, sehingga terdapat keambiguan apakah surat suara tersebut sah atau tidak.

Hal tersebut dibenarkan oleh Roy, mahasiswa FH semester lima. Roy mengatakan keselahan seperti itu rawan dilakukan, “Tidak hanya di fakultas hukum, di fakultas lainpun banyak yang melakukan hal ini,” kata Roy.

Namun pada akhirnya sesuai kesepakatan bersama dari Ketua BPRM—Ravesh Srajesh menyatakan surat suara yang dicoblos double dianggap sah dan dipakai.

Cici Hamidah—Sekretaris Jendral BPRM  mengaku, antusiasme mahasiswa pada Pemira kali ini meningkat dari tahun sebelumnya,“Pemira tahun ini luar biasa, terutama antusias para mahasiswa dalam menggunakan hak pilihnya. Tahun ini ada peningkatan daripada tahun kemaren.”

Cici menambahkan, Pemira tahun ini berjalan dengan lancar, meski waktu persiapan hanya dua bulan, “Dari 15.000 surat suara yang tersedia, ada 10.070 yang menggunakan hak suaranya dan  itu diluar surat suara yang hangus, sisa surat suara 4.900 dan dibakar,” tambahnya.

Hasil rekapitulasi dari BPRM berdasarkan surat suara yang terpakai di Fakultas Hukum sebanyak 1.361 surat suara, Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) sebanyak 421 , Fakultas Teknik 1.459 surat suara, Fakultas Psikologi sebanyak 392, Fakultas Agama Islam sebanyak 800 surat suara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) sebanyak 1.025, Fakultas Pertanian 1.237 surat suara, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) A dan B  1.237, kemudian FKIP C sebanyak 945 surat suara, dan Fakultas Ekonomi sebanyak 1.826 surat suara.

Noviyanto dan Rianda Achmad—Pasangan Calon (Paslon) 01  meraih 5.820 suara, sedangkan Pasangan Guntur Yurfandi dan Jiwanda Auly—Paslon 02 meraih 4.250 suara.


Sarah Levia, Fadhli Abi Rafdhi, Salma Siregar, Gerin Rio Pranata, Rahmad Amin Siregar dan Johan Hariwitonang ikut berkontribusi dalam artikel ini

Editor: Yenny Elvira


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *