Cara Cermat Mengelola Sampah


Oleh: Akhmat Kusairi


Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Satwa Sahara Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Islam Riau (UIR), menyelenggarakan Workshop dan Aksi Bersih. Acara tersebut untuk  Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional, mengusung tema ”Kelola Sampah untuk Lestarikan Bumi”. (22/2)

Workshop bertempat di Auditorium FE, mendatangkan dua Pembicara, yaitu Nora Sianipar, SE—Penggagas Bank Sampah Tuan Dibangarna (TDB), dan Soffia Seffen, SH—Pemilik Dalang Collection.

Nora menyampaikan, sampah menjadi masalah yang familiar dikalangan masyarakat, padahal bisa diatasi dengan mudah dan cermat. Teknologi yang berbasis online menjadi ide dasar Nora menggagas Bank Sampah TDB, bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mengelola sampah.

Sistem kerja TDB melibatkan masyarakat untuk mengumpulkan sampah berdasarkan jenisnya, seperti sampah kertas, sampah plastik, dan sampah kaleng. Lalu sampah tersebut ditimbang, untuk kemudian ditukar dengan sejumlah uang sesuai harga yang ditetapkan pihak TDB. Sampah yang telah ditukar, akan ditulis secara rinci dan transparan dalam buku tabungan.

Selain TDB, ada Pemulung Online (Pemol) yang berbasis Aplikasi Smartphone, bisa diunduh di Play Store. Aplikasi ini memudahkan masyarakat untuk berinteraksi dengan pemborong sampah.

“Sampah jangan dianggap sebagai masalah, tapi lihat sampah sebagai ladang pendapatan. Sampah dulu bukan sampah sekarang, sampah sekarang adalah uang” tegas Nora.

Pembicara kedua, yaitu Soffia, menjelaskan tata cara pemanfaatan dan pengurangan limbah sampah. Banyak manfaat yang didapat dari sampah, salah satunya adalah didaur ulang menjadi tas, dompet, dan sandal. Kerajinan tangan tersebut memiliki nilai jual, hanya menggunakan sampah plastik detergen, dan minuman kemasan.

“Bank Sampah berfungsi sebagai sarana, agar sampah tidak berakhir ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Melainkan dimanfaatkan, sehingga mampu mengurangi tumpukan sampah yang ada di TPA” Ungkap Soffia.

Mengenai cara penanggulangannya, Soffia berpendapat bahwa, hal sederhana yang bisa dilakukan adalah membawa kantong belanja sendiri. Hal itu dapat menekan penggunaan dan konsumsi sampah, terkhusus untuk jenis organik.

Memasuki sesi tanya jawab, Yondri Satria Pranata—Koordinator Mapala UIR menanyakan tata cara Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)  yang ingin mendirikan bank sampah. Nora jelaskan, harus ada komitmen dari UKM atau mahasiswa yang akan mendirikannya, karena kebanyakan hanya untuk pencitraan. Namun jika memang serius, TDB dan Dalang Collection bersedia menjadi mitra.

Berakhirnya workshop, dilanjutkan dengan Aksi Bersih di samping gedung Pasca Sarjana UIR.  Sinta Nurul Ramadhani—Ketua Pelaksana menyampaikan, kegiatan tersebut melibatkan 70 mahasiswa yang bertujuan untuk menyadarkan mereka akan pentingnya kebersihan lingkungan.


Editor : Fadhli Abi Rafdi


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *