Kurang Efektif, Dosen Keluhkan Kuliah Daring


Oleh: Gerin Rio Pranata


Surat edaran Rektor Universitas Islam Riau (UIR) Nomor 1039/A-UIR/4-2020 terkait kewaspadaan dini menyikapi pandemi Corona Virus Disease-19 (Covid-19). Maka kampus meliburkan perkuliahan tatap muka dan menggantinya dengan metode perkuliahan secara Dalam Jaringan (Daring).

Ditengah merebaknya pandemi Covid-19, aplikasi video interaktif atau video call marak digunakan sebagai media bagi dosen untuk memberikan materi kepada mahasiswa.

Perkuliahan yang dilakukan secara Daring juga dikeluhkan beberapa dosen di UIR. Dr. Abdul Azis, M.Si—Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) UIR—mengungkapkan selama empat kali ia melakukan perkuliahan Daring, menuai hasil yang sangat tidak efektif disebabkan permasalahan teknis seperti jaringan internet.

“Ditambah dengan kondisi yang tidak kondusif, seperti suara yang cukup berisik,” ujarnya.

Abdul Azis juga memberikan materi perkuliahan melalui Platform Google Classroom, dan menurutnya hal tersebut tidak cukup, sebab ia juga harus menjelaskan materi yang diberikan kepada mahasiswa. Jumat, (10/04).

Seperti pemberitaan AKLaMASI sebelumnya, keluhan mahasisawa dengan sistem Daring. Akibat sulitnya jaringan internet, penggunaan kuota internet yang meningkat serta tugas yang diberikan lebih banyak dari kuliah biasanya.

Muhammad Zaenul Muttaqin, S.T, M.Sc—Dosen Fakultas Teknik (FT) UIR—mengatakan bahwa pemberian subsidi untuk kuliah Daring mahasiswa ini harusnya menjadi pertimbangan bagi pihak kampus.

“Memberi subsidi tidak secara langsung memberikan kuota internet, bisa dalam bentuk pemangkasan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP)”.

Hal ini dibenarkan oleh Dr. H. M. Ali Noer, M.A, Dosen Fakultas Agama Islam, menurutnya permasalahan jaringan dan kuota internet menjadi hal yang krusial hingga saat ini. Namun, dengan adanya pembelajaran Daring, setidaknya masih cukup untuk memantau kegiatan mahasiswa, walau dengan jarak jauh.

 Selain kurang efektif, kendala lain yang dirasakan dosen saat menjalankan pembelajaran adalah, kurang pemahaman dalam menggunakan aplikasi untuk belajar mengajar melalui Daring. Firman Syarif S.T, M.Eng, Sekretaris Program Studi (Prodi) Teknik Sipil, menjelaskan FT sampai membuat tutorial yang diperuntukan bagi seluruh dosen FT.

“Di Fakultas Teknik, kami sering membagi tutorial cara menggunakan aplikasi-aplikasi yang digunakan saat pembelajaran secara Daring,” ujarnya.

Menurut Firman, pembelajaran yang dilakukan secara Daring ini bisa menjadi inovasi dan metode baru yang bisa terapkan UIR kedepannya, untuk meningkatkan pembelajaran. Namun semua itu bisa terlaksana jika kampus telah siap, dengan fasilitas pendukung yang UIR berikan.


Editor: Arniati Kurniasih


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *