Kampanye Paslon BEM FAI: Pandemi hingga Kesetaraan Gender


Penulis: Rahmat Amin Siregar


Badan Pemilihan Raya Mahasiswa (BPRM) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Riau (UIR) akan segera menggelar pemilihan raya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Kamis 9 September 2021. Ketua BPRM FAI, Miftahul Abrar menjelaskan, setelah melewati proses pendaftaran, verifikasi, tes mengaji, dan pencabutan nomor urut, terdapat dua pasangan calon (paslon) pada kontestasi pemilihan kali ini.

Novri Adriansyah dan Eling Ilahi Effendi merupakan paslon yang mendapat urut nomor 1 (Satu) serta Fadlul Rifky Eka Putra dan MHD. Sholeh Hasonangan Daulay mendapat nomor urut 2 (Dua).

“Nantinya, mahasiswa akan melakukan pemilihan melalui aplikasi yang telah disiapkan oleh wakil dekan 3. Jadi mahasiswa yang telah terdaftar melalui sistem nantinya hanya tinggal melakukan verifikasi dan pemilihan” Jelas Abrar.

Pada 4-5 September BPRM FAI melaksanakan fasilitasi kampanye kepada kedua pasangan calon dengan metode dalam jaringan (Daring). Sabtu, 4 September 2021, pasangan nomor urut satu mendapat kesempatan pertama untuk menyampaikan visi dan misi. Dalam paparannya, Novri memiliki tujuan untuk meningkatkan peranan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FAI dalam mengembangkan generasi khairul ummah. Tujuannya ini didasari dengan usaha ijtihad yang berlandaskan iman dan taqwa.

Generasi khairul ummah menurut Novri merupakan generasi sebaik-baiknya manusia yang memiliki perilaku yang baik dan persaudaraan dalam keislaman. Dalam mewujudkan hal ini, Novri mengharapkan kesadaran pribadi untuk menanamkan nilai-nilai perilaku yang baik dan bermanfaat bagi orang lain.

Melalui visi dan misi yang disampaikan paslon nomor urut 1, Yurifa Aulia Ali, menanyakan kegiatan kemahasiswaan yang tidak berjalan akibat pandemi pada sesi tanya-jawab. Yurifa mempertanyakan bagaimana realisasi atas rencana program kerja bila kegiatan pembelajaran masih dilakukan jarak jauh.

Menanggapi hal itu, Novri merasa pandemi bukanlah suatu halangan. Apalagi, pandemi telah berlangsung hampir dua tahun. Eling menambahkan, pandemi bukan lagi tantangan.

“Pada Maret 2021, diadakan Musyawarah Nasional BEM FAI Seluruh Indonesia sebagai bukti program kerja bisa dilaksanakan dengan menaati protokol kesehatan” ujarnya.

Eling mengharapkan tidak adanya kesenjangan gender dalam peran berorganisasi khususnya di FAI UIR. Tujuannya memilih berpasangan dengan Novri pada kontestasi pemilihan kali ini, merupakan wujud upaya mencakup seluruh aspirasi dari kaum perempuan bila terpilih nantinya.

Bergulir pada Minggu, 5 September, Fadlul memaparkan tujuan untuk menjadikan BEM FAI yang berprestasi, literatif, aktualisasi, sinergitas, dan inovatif yang berlandaskan iman dan taqwa. Lebih lanjut, Fadlul mencanangkan peran optimalisasi BEM sebagai wadah perkembangan minat, bakat, serta apresiasi mahasiswa dalam mewujudkan Catur Dharma FAI.

Dalam usaha-usahanya tersebut, Fadlul berencana menjalin kerjasama dengan pemangku wewenang baik dalam dan luar kampus. Serta melakukan pendataan kepada mahasiswa yang memiliki minat, bakat, prestasi mahasiswa. Usaha ini, menurut Fadlul sangat penting dilakukan agar bisa dikembangkan dengan baik.

Pada kampanye paslon nomor urut 2 ini juga, Yurifa menanyakan hal yang sama terkait program paslon pada masa pandemi. Menanggapi hal itu, Novri menyoal tentang tingkat prestasi mahasiswa di FAI yang cenderung menurun selama pandemi.

“Ini bukan salah kita semua, barangkali mahasiswa yang tidak tau atau kurang mengerti mengenai proses pendaftaran—ajang lomba dan kegiatan mahasiswa—yang ada. Sehingga kami mencanangkan pendataan dan kerjasama dengan seluruh organisasi mahasiswa di FAI nantinya” ungkap Fadlul.

Sholeh pada kesempatan yang sama mengungkapkan komitmen untuk mengembangkan prestasi dan akademik mahasiswa FAI. Lebih lanjut, ia berjanji dalam jangka waktu 40 hari setelah dilantik, bila tidak melakukan kegiatan apapun yang dapat mengembangkan prestasi serta akademik mahasiswa, maka mereka siap untuk mengundurkan diri dari jabatan BEM FAI.

Kedua pasangan calon pada masing-masing sesi-nya, menyatakan komitmen dan saling mendukung bila tidak terpilih nantinya. Hal ini mereka sadari bahwa setiap visi dan misi paslon bertujuan untuk kemajuan FAI itu sendiri.


Editor: Gerin Rio Pranata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *