Zulkifli Hasan Soroti Ketergantungan Jumlah Impor dan Kesejahteraan Petani Indonesia


Oleh: Arif Widyantiko


Bersama Menteri Perdagangan Republik Indonesia, DR. Zulkifli Hasan, S.E, M.M, Universitas Islam Riau (UIR) mengadakan kuliah umum pada Senin, 26 September 2022. Dalam pemaparannya di Auditorium lantai IV Rektorat UIR, Zulkifli menjelaskan persoalan perkembangan dunia ditengah arus kemajuan teknologi dan ilmu pengetauhan. Sehingga, perkembangan dunia digital menghasilkan pasar-pasar dunia yang diserbu dengan pasar digital, seperti perdagangan Crypto.

Lebih lanjut, Zulkifli turut menyinggung permasalahan Indonesia yang ketergantungan akan jumlah impor. Adapun komoditas impor yang ia singgung adalah gula, gandum, garam dan kedelai. Tidak hanya itu, Zulkifli menilai perlu adanya pengkajian ulang untuk pemindahan subsidi minyak goreng yang menggelontorkan dana hingga Rp. 6,95 triliun.

Kemudian, petani- petani perlu mendapatkan harga pasar yang menguntungkan dari hasil panen yang dibeli negara. Menurutnya hal tersebut membuat petani tidak lagi kesulitan menjual hasil taninya. “Hal-hal inilah yang dilakukan negara-negara seperti Thailand, Vietnam, dan Tiongkok. Sehingga penjualan hasil pertanian yang untung, dapat menghasilkan penelitian-penelitian dalam pengembangan peningkatan produksi pertanian, dengan begitu angka impor dapat ditekan,” ujarnya.

Afrilia Putri Maharani (Mahasiswa Kriminologi UIR), menanyakan fenomena masifnya keengganan  anak muda yang kurang berminat menjadi petani. “Bukankah fenomena tersebut dapat berdampak pada penambahan angka impor barang di indonesia?” Tanyanya.

“Fenomena menurunnya minat anak muda menjadi petani memang benar adanya, karena produktivitas panen rendah dan harga jualnya diatur. Sementara harga obat dan pupuk tidak terkendali. Sehingga negara harus hadir dalam membeli untung harga hasil pertanian, dan memberikan bibit unggul pertanian kepada petani. Sehingga produksi meningkat dan stok pangan bisa mencukupi,” pungkas Zulkifli.

Pertanyaan juga datang dari Muhamad Firdaus (Mahasiswa Ekonomi Syariah). Ia menanyakan penyebab mendasar mengapa indonesia dibanjiri oleh barang-barang impor dari luar negeri.

“Pertanyaan mendasarnya ialah mengapa orang-orang lebih hebat, mengapa Singapura lebih hebat dari Indonesia ? kuncinya terletak pada Sumber Daya Manusia (SDM) bukan pada Sumber Daya Alam (SDA) . Penentunya ialah manusia yang memiliki nilai, ilmu dan spiritual. Selama kualitas manusia belum baik maka kita akan diserbu oleh barang luar. Akan tetapi SDM yang berkualitas juga harus selaras dengan kebijakan publik yang tepat sasaran,” jawab Zulkifli


Editor: Gerin Rio Pranata

Foto: Arif Widyantiko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *