The Secret of Valentine’s Day

salah seorang pembicara menjelaskan sejarah valentine.
salah seorang pembicara menjelaskan sejarah valentine.

Valentine  banyak dikenal oleh remaja masa kini sebagai hari kasih sayang Sungguh merupakan hal yang ironis(menyedihkan/tidak sepatutnya terjadi) apabila telinga kita mendengar bahkan kita sendiri ‘terjun’ dalam perayaan Valentine tersebut tanpa mengetahui sejarah Valentine itu sendiri. Valentine sebenarnya adalah seorang martyr (dalam Islam disebut ‘Syuhada’) yang kerana kesalahan dan bersifat ‘dermawan’ maka dia diberi gelaran Saint atau Santo.

Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya (pertelingkahan) dengan penguasa Romawi pada waktu itu Raja Claudius II (268 – 270 M). Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cobaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai ‘upacara keagamaan’.

Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani, sebuah  pestas kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai hari kasih sayang juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropa bahwa waktu kasih sayang  itu mulai bersemi bagai burung jantan dan betina pada tanggal 14 Februari.

Tanggal itu yang kini dijadikan sebagai hari Valentine atau hari kasih sayang bagi para remaja, untuk membebaskan remaja dari hari yang haram itu Cakram UIR adakan talk show  bertema “The secret of Valentine’s Day” di Pusat Kegiatan Mahasiswa(PKM) UIR.

Acara ini diisi oleh Rahmawaty Widya S.Km, M.si sebagai praktisi kesehatan dan Riska Andayani S.si  selaku Aktivis MHTI Riau.

Riska menjelaskan, dari beberapa sumber dan riset begitu banyak remaja yang melakukan zina pada hari kasih sayang, berpenyebab naiknya tingkat penyakit Raja Singa dan HIV Aids.

“Kami berharap tidak ada lagi mahasiswa, khususnya mahasiswa UIR tidak merayakan valentine dan dengan begitu mahasiswa akan selamat dari kebudayaan barat yang mengahancurkan masa depan mahasiswa,” ungkap Lisnawati, selaku pelaksana mengakhiri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *