Memahami Ke-Islaman, Kebangsaan, dan Kebhinekaan

Lembaga Dakwah Islam Kampus (LDIK) taja kuliah umum bertema Ke-Islaman, Kebangsaan dan Kebhinekaan, Kamis (6/4). “Sebagai umat Islam, tanpa ilmu kita akan mudah terombang-ambing dan sangat mudah dipengaruhi oleh orang yang berilmu lebih, dan sayangnya tidak semua pengaruh itu sesuai dengan tujuan,” ujar Rektor Universitas Islam Riau (UIR)—Detri Karya, dalam sambutannya.

Kuliah umum yang berlangsung dari pukul 08.00 di Auditorium Fakultas Hukum ini, menghadirkan tiga dari lima narasumber di antaranya Ustad Munarman, SH, KH. Bachtiar Nasir, LC., MA, dan Dr. Kapita Ampera, SH, MH.

Dalam materinya, Ustad Munarman, SH sampaikan bahwasannya Ke-Islaman, kebangsaan dan kebhinekaan merupakan sebuah konsepsi, dimana dalam penerapannya mengalami pembenturan.

“Ke-Islaman itu sebuah konsep yang membahas tentang sebelum dunia, saat di dunia dan setelah di dunia. Kebangsaan dan kebhinekaan itu adalah konsep yang lahir dari kreativitas manusia,” papar Munarman.

Konsep kebangsaan merupakan persepsi yang dibentuk oleh pemikir. Lahir setelah perjanjian Westphalia demi kepentingan keluarga dan persamaan suku juga bangsa. Kebhinekaan adalah soal pluraritas atau keberagaman.

Bachtiar Nasir, LC., MA jelaskan bahwa ada tiga cara agar umat Islam kuat dalam struktur sosial. Pertama adalah umat Islam harus tunduk pada fatwa ulama, selanjutnya adalah siap untuk dipimpin oleh ulama. Maka dari itu, Bachtiar menyarankan agar para ulama dapat memberikan contoh teladan. Terakhir adalah, mekokohkan lembaga-lembaga keilmuan.

Widya Septyati — Mahasiswa Fakultas Pertanian, tanyakan perihal bagaimana menanamkan pemahaman dan pengamalan tentang ketiga konsep tersebut. Sehingga, umat Islam tidak mudah terprovokasi oleh media.

Menurut Munarman, bahwa anak muda harus dapat menganalisis informasi media yang mainstream dan sekuler. Siapa pemilik media, serta mempertanyakan paradigma pengelola informasinya. Selain itu, harus punya pemahaman dan menyakini tentang Al-quran yang sudah mutlak sifatnya.

Reporter : Widya Septyati, Laras Olivia

Editor : Laras Olivia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *