Radikalisme Masuk Kampus, Pengamanan Semakin Ketat

Wakil Rektor (WR) 3-Ir. H. Rosyadi, M.Si menerangkan tentang peraturan baru. Yang akan di sosialisasikan ke depannya. Bertempat di ruang rapat lantai dua gedung Rektorat UIR. Rabu, (6/6). (Foto : Tomy Ginting)

Pekanbaru, Aklamasi.net – Awal Mei lalu Pekanbaru sempat digemparkan dengan kabar perakitan bom yang dilakukan oleh alumni Universitas Riau (UR). “Mereka merupakan alumni Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Fakultas Ilmu Sosisal dan Politik, yang sekretariatnya terletak di dalam kampus,” tutur Wilingga—Kru Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Bahana Mahasiswa UR.

Menyikapi hal tersebut, Wakil Rektor (WR) III— Ir. H. Rosyadi, M.Si gelar rapat bersama perwakilan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di Universitas Islam Riau (UIR).

Rapat yang dihadiri perwakilan Satuan Pengaman (Satpam), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIR, Media Mahasiswa AKLaMASI, serta beberapa perwakilan dari BEM Fakultas itu berlangsung di ruang rapat lantai dua gedung Rektorat. Rabu, (6/6).

Dalam penyampaiannya, WR III mengungkapkan tidak ingin UIR disusupi oleh ideologi radikalisme. “Kita (UIR) dipantau terus, intel sudah banyak bergerak. Laporan terus masuk, dan kita sebagai universitas Islam tentu ingin bijak dalam menangkal radikalisme,” tuturnya.

Sebelumnya, asosiasi perguruan tinggi swasta di Riau telah berkoordinasi, dan akan mengadakan deklarasi menolak radikalisme di Universitas Lancang Kuning (UNILAK) pada Jumat (8/6). Dengan mengundang seluruh Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Riau, Badan Intelijen (BIN), dan Polda Riau.

Rosyadi menegaskan untuk bersama-sama menjaga lingkungan UIR. Agar tidak terjadi penyusupan. Mengenai kasus terduga terorisme yang terjadi di lingkungan UR, Rosyadi juga membenarkan semua terduga pelaku adalah alumni, namun imbasnya adalah ke mahasiswa juga.

Ia juga menuturkan usai libur lebaran akan ada sosialisasi peraturan-peraturan baru kepada seluruh mahasiswa dan juga fakultas. Dimana peraturan ini dirumuskan oleh tim Senat UIR, beserta sanksi-sanksinya. Dan sanksi terberat yaitu dikeluarkan dari UIR dan diserahkan kepada pihak berwajib.

Hingga saat ini UIR sudah menambah beberapa Satpam, kamera CCTV, dan portal di beberapa gerbang.

Menanggapi informasi yang disampaikan WR III, Presiden Mahasiswa (Presma) UIR—Hengky Primana meminta agar nantinya kebijakan yang dibuat bisa diterima oleh semua pihak, atau tidak merugikan pihak manapun.

 

Reporter : Tomy Ginting
Editor : Laras Olivia

 

Terkait : Gedung UKM Dikerangkeng, ini kata Presma UIR.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *