Menjaga Kelestarian Budidaya Perikanan Lewat Lokakarya

Dalam rangka Milad Program Studi (Prodi) Budidaya Perairan yang ke-33, Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonesia (Himapikan) Universitas Islam Riau (UIR) taja seminar nasional dan lokakarya perikanan wilayah I sumatera 2018. Menggali Potensi Perikanan Provinsi Riau Pada Sektor Budidaya. Senin, (3/9).

Acara berlangsung di auditorium Pertanian UIR dengan menghadirkan pemateri Prof. Dr. Ir.  Rokhmin Dahuri, M. Sc Ketua Umum Masyarakat Akuakulktur Indonesia, Ir.  Arik Hari Wibowo, M. Si Direktur Pengawasan dan Kesehatan Ikan Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia .

Selain itu Rabu, (5/9) akan diadakannya kegiatan pembagian benih kepada pembudidaya keramba, yang ada di kampung Jelawat Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar, 09:00 wib sampai selesai.

Rokhmin Dahuri jelaskan dalam materinya, Indonesia mampu menjadi negara kedua terbesar untuk produksi perikanan dunia setelah Cina dan perikanan bukan hanya menghasilkan protein hewani tapi perhiasan, farmasi, kosmetik dan sebagainya, “di Riau lahan budidaya payau 37. 399 hektar jika dimanfaatkan sebanyak 50% makan bisa di arsipkan 30,85 trilliun hanya untuk tambang” terangnya.

Arik Hari Wibowo juga tambahkan bahwa Indonesia memiliki 80% perairan, air tawar dan air asin, “oleh karna itu lokasi perkembangan budidaya ikan sangat mendukung di Indonesia dan juga 45% spesies ikan di dunia ada di Indonesia” ungkap Arik.

 

 

Reporter : syania nurfitri (Magang)

Editor: Arniati Kurniasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *