Pengenalan Profesi Akuntan, Fakultas Ekonomi Taja Seminar

 

Oleh : Salma Siregar

 

Fakultas Ekonomi (FEKON) Universitas Islam Riau (UIR) mengadakan seminar nasional “Tantangan Profesi Akuntan Dimasa Depan Dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0.” serta pembukaan Universitas Islam Riau Accounting Competition (UIRAC) 2019  “Meningkatkan Kompentensi Mahasiswa Akuntansi Dalam Menghadapi Kebutuhan Akuntan Profesional Di Era Globalisasi”  yang ditaja di Aula FEKON UIR, Senin (29/04).

Seminar ini dibuka untuk umum, dengan tiga pembicara utama yaitu DR. H. Jeni  Wardi, SE. M. AK. CA (Wakil Seketaris Ikatan Akuntan Indonesia Wilayah Riau), DR. Irvandi Gustami  (Derektur Utama Bank Riau Kepri), DR. H. Kasman Arifin, SE, Ak, MM, CA. CISA (Dosen Akuntansi FEKON UIR).

Dr DR. H. Jeni  Wardi, SE. M. AK. CA  pembicara pertama membuka seminar ini dengan materi  “Klaus Schwan (Founder executive chairman world aconomic from) revolusi industri 4.0. Dampak sistematik terhadap negara, masyarakat industri dan perusaan, dampak sistematik ketimpangan sebagai tantangan terbesar, megatrend fisik kendaraan tanpa pengemudi, mesin cetak 3D advanced robotics, dan material baru, digital, biologis  tipping point dari industri 4.0 diperkirakan terjadi pada tahun 2025, ujarnya.

Ada lima klaster dampak industri 4.0 (SCHWAN 2017) ekonomi yaitu pertumbuhan, pekerjaan, sifat kerja, bisnis yaitu ekspektasi konsumen produk degan data yang lebih baik, inovasi kolaboratif model operasi baru, hubungan nasional global yaitu pemerintahan negara region dan kota keamanan internasional, masyarakat yaitu ketimpangan dan kelas menengah komunitas, Individu yaitu Identitas moralitas dan etika koneksi antar manusia pengelolahan informasi publik dan privasi.

Dalam  revolusi industri 4.0, akuntan dituntut memiliki ketahanan dan kelenturan untuk beradaptasi dengan dunia baru tersebut melalui kemampuan memahami perubahan secara cepat, kemampuan menentukan peran dan layanan baru serta pendekatan pembelajaran seumur hidup, akuntan dimasa kini juga harus memahami prilaku organisasi maupun termasuk didalamnya, sikap kolaboratif terbuka bersedia merangkul perubahan dan memiliki pemahaman yang baik atas big data dan resiko disaat bersamaan dalam sebuah bisnis.

Irvandi Gustami sebagai pembicara ke dua mengatakan bahwa, “Perkembangan bank Riau Kepri berkembang dengan baik sehingga beberapa daerah juga sudah menggunakan tabungan bank Riau Kepri.”

H. Kasman Arifin, SE, Ak, MM, CA. CISA sebagai pembicara ke tiga mengutarakan bahwa Profesi akuntan hadapi revolusi industri 4.0. Digitalisasi membawa perubahan luar biasa dan membuat banyak profesi tiba-tiba hilang namun akuntan bias tetap relevan menjadi pengubahan perilaku makluk ekonomi ditangan dinamika revolusi industri 4.0 yang membawa digital ekonomi menjadi mainstream ekonomi baru.

Resiko cyber dan peran akuntan prefesional  Isnaini achdiat, anggota Dewan Sertifikat Akuntan Propesional Ikatan Akuntan Indonesia (DSAP IAI) mengatakan , seiring dengan revolusi industri 4.0 yang ditandai  dengan revolusi digital “resiko cyber“ akan meningkat pesat seiring dengan makin terpampangnya data-data personal.”

Aktifitas kriminal canggih seperti ransomware yang terorganisasi, akan menjadi sebuah keniscayaan baru yang akan meningkatkan profil kriminal diseluruh dunia. Kondisi ini akan membuat permasalahan resiko cyber menjadi semakin transparan dan dapat meningkatkan awareness bagi pelaku usaha.”

Jeri Yando selaku ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) akuntansi (S1) FEKON UIR mengatakan kegiatan olimpiade ini diikuti oleh beberapa universitas, diantaranya UIR, Universitas Lancangkuning (UNILAK), Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia, dan (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tuah Negara)  STIE-TN Dumai, peserta dari universitas dibagi menjadi dua kelompak dan lomba ini dilaksanakan dalam tiga hari berturut-turut dengan konteks menggunakan ejektif, esai, dan mempresentasikan soal akuntansi yang dipersiapkan oleh masing-masing kelompok.

Kegiatan ini dipersiapkan dalam waktu sebulan lamanya dan sempat fakum karna terkendala dengan keuangan yang tidak memadai, kegiatan ini sangat diatusiaskan kepada mahasiswa FEKON untuk menunjang kekereatifan mahasiswa agar untuk melaksanakan disetiap tahunya, tutupnya.


Editor : Janaek Simarmata


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *