Latihan Dasar Organisasi Untuk Membentuk Jiwa Pemimpin

Oleh : Sarah Levia


Forum Studi Islam (FSI) Al-Mizan Fakultas Hukum Universitas Islam Riau (UIR) menggelar Latihan Dasar Organisasi (LDO) selama dua hari, diawali dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus pembukaan LDO FSI Al-Mizan. Kegiatan tersebut bertajuk ‘’Menjadikan Rasulullah Sebagai Teladan Dalam Membentuk Generasi Milenial Yang Berjiwa Pemimpin’’, Jumat (15/11).

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dipandu oleh Ustad Ahmat Mukhlisin, Lc. M. A bertempat di Aula 1.08 Fakultas Hukum UIR. Dihadiri oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIR, Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI), perwakilan Ketua FSI se-lingkungan UIR, perwakilan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) di lingkungan Fakultas Hukum, serta 24 orang peserta LDO.

Ustad Ahmad Mukhlisin, Lc. M. A dalam ceramahnya mengatakan bahwa, anak muda yang dipuji oleh Rasulullah SAW bukanlah yang berkeliaran di malam minggu, dan berada di tempat-tempat gelap. Tapi yang ketika muda mampu melakukan ketaatan kepada Allah SWT. Belajarlah menjadi pemimpin yang baik, karena tidak pernah lepas dari iman dan ilmu. Ketika iman dan ilmu sudah tidak ada, maka tinggallah kehancuran. Jangan biarkan bangsa ini hancur dan hadirlah sebagai pemimpin yang peduli dengan orang lain.

“Tak ada satupun dari kita yang tidak bisa memimpin, minimal memimpin diri sendiri. Ketika memberi manfaat dan makna bagi orang lain maka kehadiranmu akan selalu ditunggu, dan tiadamu akan disesali,” tambahnya.

Muhammad Rasyidi, Ketua FSI Al-Mizan, menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan setelah anggota baru dilantik. LDO ini berbeda dengan sebelumnya, yakni peserta dan panitia diwajibkan untuk mengkhatamkan satu juz Al-Qur’an dan diberi waktu satu minggu untuk melaporkan progres kepada Yayat Hidayat, selaku Management of Training (MOT).

“Karena bertepatan dengan jadwal kuliah, panitia memberikan surat izin untuk diberikan kepada dosen. Namun jika tidak diizinkan oleh dosen tertentu, kami dari panitia mengizinkan peserta untuk masuk kelas terlebih dahulu untuk kemudian kembali ke LDO setelah perkuliahan selesai. Organisasi memang penting, tapi kuliah tetap menjadi prioritas,” tambah Rasyidi.

Pembekalan seluruh materi dilakukan di Mushalla Ma’had dengan batas waktu hingga sore hari. Diawali dengan materi Ma’rifatullah disampaikan oleh Taufik Iswandi. Dijelaskan bahwa ini adalah materi yang penting, karena materi yang dipelajarinya adalah wujud maupun sifat Allah SWT. Juga usaha mengenal Allah. Karena manusia penting untuk mengetahui siapa penciptanya dan untuk apa dia diciptakan.

Selanjutnya ialah Teknik Persidangan, dipandu Dwi Agus Putra S.H., membahas tentang bagaimana teori dalam persidangan. Dwi berkata, “Secara umum sidang memiliki pengertian berkumpul, bermusyawarah, dan berunding. Dalam persidangan ada beberapa ketentuan mendasar yang harus dipahami oleh pemimpin, peserta dan peninjau sidang.”

Muhammad Nurdin Saputra Tumanggor, ketua panitia, mengatakan kegiatan ini bisa terlaksana  dengan kerja keras panitia yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran. Ia juga menghimbau untuk memperbaiki diri dan saling mengingatkan dalam kebaikan serta tetap istiqamah di jalan-Nya.

Ayukris Madayanti, salah satu peserta LDO, menuturkan bahwa selama LDO banyak mendapat ilmu, motivasi, dan inspirasi bagaimana bisa istiqamah dalam jihad fisabilillah. Hal yang menarik adalah penyampaian materi yang mudah untuk dipahami, kekompakan peserta, dan sikap panitia yang mengayomi dengan baik. LDO ini sangat bermanfaat dan menjadi inspirasi baginya.


Editor : Fadhli Abi Rafdi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *