Kerajaan putih di tanah melayu

SONY DSC
Pukul 11 kamis siang tampak sekelompok mahasiswa berbaju hitam, bertuliskan Tepak Sirih bernuansa pink menaiki bus pariwisata. Di badan bus bertuliskan pemda kota Siak Sri Indrapura menuju bangunan dua lantai berwarna putih.
Orang-orang menyebut Istana Siak Sri Indrapura yang menyimpan peninggalan kerajaan melayu islam terbesar di riau. Kerajaan putih yang di kelilingi taman yang sangat hijau membuat mereka terkagum-kagum, dan tidak dapat menahan hasrat untuk berfoto, jepretan foto terdengar di sekitar istana.
Kerajaaan Siak Sri Indrapura di didirikan oleh sultan Abdul Jalil Rahmad Syah pada tahun 1723 M. kerajaan melayu islam terbesar di riau ini mengalami masa kejayaan pada abat ke- 16 hingga ke- 20.
“ Dulu setelah sultan tiada, seringkali orang datang mengaku kalau dia itu kerabat sultan, bahkan sampai saya disuruh keluar dari sini, tapi saya tidak mau. Saya ingat pesan sultan untuk tetap disini apapun yang terjadi,” kata seorang nenek tua yang berumur 80 tahun yang konon katanya bekerja menjadi  pembantu sultan.
Istana ini terdiri dari dua lantai, lantai pertama memuat enam ruang sidang, ruang tamu kehormatan, dua ruang tamu, untuk laki-laki dan perempuan. Di lantai dasar terdapat Sembilan ruangan yang khusus di gunakan untuk sultan, serta satu buah ruang tamu kerajaan.
Untuk naik di lantai atas pun sekarang di batasi hanya maksimal 25 orang yang bisa naik. “ sebnarnya sih bukan apa, ya kitakan mempertimbangkan keadaan istana yang sudah termakan usia dan mulai rapuh,” ujar salah satu penjaga istana.
Sebagian barang-barang di sini sudah di duplikat, seperti permadani dan gorden. “ sebenarnya bukan tidak mau memasangnya, tapi untuk menjaga keasliannya, gorden yang asli itu tebal apalagi yang basah, kalian gak kan sanggup untuk ngangkatnya.” Ujarnya lagi.
Dalam istana ini kita bisa melihat banyak sekali foto sultan, serta barang-barang koleksi sultan seperti kaca-kaca besar dan keris serta lampu-lampu Kristal yang sampai saat ini masih terawat.
Istana putih yang terletak di pusat kota ini tidak pernah sepi pengunjung, bahkan tidak hanya orang sekitar saja yang datang . tetapi orang-orang dari luar kota maupun luar negeri datang mengunjungi istana ini. Dan tidak hanya orang-orang biasa saja yang datang, tetapi pejabat serta menteri pun pernah mengunjungi  istana  putih ini. Karena rasa ingin tau dan ingin melihat sebuah peninggalan sejarah melayu islam di riau. Mereka rela jauh-jauh datang .
Bangunan putih yang berusia dua ratus tahun lebih ini merupakan salah satu warisan sejarah yang masih terawat di Riau. Tidak hanya istana yang bisa kita liat di kota bersejarah ini, tetapi kita juga bisa melihat makam Sultan. Dan jembatan kota siak yang luar biasa megah. Yang panjangnya sekitar sekilo yang di resmikan oleh presiden Susilo Bambang Yudoyono beberapa tahun lalu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *