Suasana Pemira UIR
UIR, aklamasi.net-Badan Pemilihan Raya Mahasiswa melaksanakan pemilihan Calon Presiden Mahasiswa UIR serentak di sembilan fakultas mulai pukul 08.00 hingga selesai, Kamis (7/4).
Dalam peraturan Pemira Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), pada bagian ke dua menerangkan bahwa pemilih adalah Mahasiswa UIR yang terdaftar dalam tahun akademik sekarang, dibuktikan dengan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM). Pemilih berhak memilih calonnya secara langsung di tempat pencoblosan tanpa diwakilkan.
Telat dan Sepi
Di Fakultas Komunikasi Zakaria—Menteri Komunikasi dan Informasi Kabinet Lampu Merah mengatakan, jadwal pembukaan pos pemilu di Fikom lewat dari pukul 08.00.
“Tadi sudah jam delapan lewat, masih juga belum dibuka. Takutnya, mahasiswa yang mau memilih balik lagi pulang, tak jadi mencoblos. Makanya, tadi kami gesa—minta cepat dibuka,” tuturnya.
Salah satu dari tiga anggota Badan Pemilihan Raya Mahasiswa (BPRM) yang diposisikan di Fikom—Eka Pratama mengatakan, jauh hari sebelum dilaksanakan, pihak BPRM telah mensosialisasikan Pemira ke setiap fakultas, masuk ke kelas-kelas dan juga berikan himbauan lewat spanduk. Namun sejak awal dibuka hingga pukul 11.10 totalnya masih sekitar 113 orang.
“Dari data yang kami dapat dari Dekan Fikom, total mahasiswanya yang aktif 800 sekian. Namun, data secara keseluruhan dari Tata Usaha, totalnya 1000 lebih. Jadi baru sekitar 15% mahasiswa Fikom yang turut gunakan hak suaranya,” terang Eka.
Sempat Ricuh
Sedang Mahasiswa Fakultas Pertanian terlihat antusias dalam Pemilihan Raya Mahasiswa. Terlihat panjangnya antrian di siang hari. Saat itu sudah 376 orang yang terdata oleh BPRM yang bertugas di Fakultas Pertanian.
“Kami kewalahan jadinya karena antusias mahasiswa,” ujar Rivaldo selaku anggota BPRM yang bertugas di Fakultas Pertanian.
Namun momen ini sempat terhenti karna adanya oknum tak dikenal yang memaksa dan memprovokasi peserta untuk memilih salah satu calon.
“Tadi sempat ada ricuh sebentar karena ada oknum tak dikenal yang menyuruh pemilih untuk memilih salah satu capres, jadi mahasiswa yg ingin mencoblos jadi takut mencoblos mereka merasa takut nantinya akan ada masalah.” jelasnya
Untuk mengatasi hal tersebut pihak BPRM segera menghubungi ketua Dema Jailani Kodir dan pihak keamanan untuk segera datang mengamankan keberlangsungan pemilihan.
Akhirnya, pemilihan berjalan kembali dan masalah dapat terselesaikan ketika pihak keamanan datang, dan pemilihan kembali normal. Mahasiswa kembali berdatangan dan mengantri untuk menggunakan hak pilihnya.
“Dengan diadakannya Pemira seperti ini, siapa pun calon yang akan terpilih nantinya jadi pemimpin, semoga lebih baik lagi dari sebelumnya,” kata Azli Mardius—Mahasiswa Fikom semester empat.
Mengenai total jumlah suara per fakultas hingga malam ini pihak BPRM enggan memberi komentar dan data keseluruhan suara yang telah terhimpun.“Pihak BPRM sedang ada masalah internal,” ucap Efendi, salah satu anggota BPRM sewaktu dijumpai Reporter AKLaMASI.
Reporter AKLaMASI yang meliput sewaktu pemilihan hanya mendapatkan total suara di dua fakultas. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan gedung C 719 suara dan gedung B 903 suara, dan terakhir Fakultas Agama Islam 337 suara.
Oleh : Reporter Tetap dan Magang AKLaMASI UIR
Editor : Rifal Fauzi