Membangun Pribadi Mandiri Dimulai Dari Spiritual Mandiri

Dalam rangka menyambut tahun baru Islam. Jumat 14 Oktober, Pengurus Mesjid Al Munawaroh adakan kegiatan seminar di Auditorium Soeman HS Fakultas hukum UIR. Menghadirkan tiga narasumber, diantaranya adalah Prof.Dr.H. Detri Karya, SE.MA—Rektor Universitas Islam Riau, Dr.Arisman Adnan,M.Sc, dan Dr.Saproni,Lc. M.Ed.

Dalam materinya, Arisman mengatakan pada era yang serba tekhnologi ini menjadikan manusia malas berfikir dan hanya menginginkan segala sesuatunya secara instan, tanpa riset dan cross check. Alhasil, manusia mudah terprovokasi pada sebuah isu yang tak jelas kebenarannya. “Hal ini sangat di sayangkan karena akan ber-efek pada terciptanya manusia yang malas berfikir keras, bahkan punya pemikiran pendek,” ujar Arisman.

Arisman juga menjelaskan, di Eropa, cara membangun pribadi mandiri sudah diterapkan dalam lingkungan sejak dini. Sejak SD, anak-anak sudah diberikan perhatian pribadi (personal). Di dalam setiap kelas diberi kebijakan, maksimalnya hanya menampung 20 murid. Hal itu bertujuan agar pengajar tidak kesulitan memberikan perhatian khusus pada setiap murid.

Pada seminar yang mengangkat tema tentang “Momentum Membangun Pribadi Mandiri”, Dr.Saproni memaparkan bahwa “jika ingin membangun pribadi mandiri, bangun dulu kemandirian spiritual.” Kestabilan spiritual akan menciptakan kefokusan pada sebuah pemikiran. Ketika spiritualnya belum mencapai kemandirian, maka akan menimbulkan dampak kekeruhan hati sehingga manusia itu akan gelisah dan tidak tenang. Hal itu tentunya akan berpengruh, disaat manusia sudah gelisah gelisah maka yang timbul hanyalah fikiran negatif.

Sependapat dengan Saproni. Detri menambahkan bahwa, kegelisahan dengan keadaan yang membuat kita resah bisa menjadi sebuah motivasi dan dorongan untuk membentuk kemandirian asalkan dihadapi dengan pemikiran yang positif. “Saat kita memikirkan hal dengan positif , maka kita akan mendapat kemudahan. Itu berdasarkan pengalaman yang telah saya jalani,” terang Detri.

Reporter : M.Arif Budiman
Editor : Laras Olivia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *