Rayuan Pulau Palsu -Tolak Reklamasi

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) adakan Festival Media ke-lima. Di selenggarakan di Pustaka Wilayah Soeman hs, Pekanbaru, Riau. Acara Sabtu hingga Minggu (19-20/11). Seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi dan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Pekanbaru turut serta menghadiri pemutaran film hingga selesai.

Pada agenda pemutaran film di ruang Auditorium Ismail Suko, film pertama di putar adalah Rayuan Pulau Palsu. Diceritakan mengenai pemimpin yang hanya mengumbar janji. Tepatnya bercerita Reklamasi Muara Angke di Jakarta.
Masyarakat tetap bersi kukuh tinggal di bantaran Muara Angke. Dalam satu hari nelayan mendapat 20 hingga 40 kg ikan. Namun, untuk sekarang ini bisa di hitung jari. Parahnya lagi warna dari air seperti comberan.
“Semua makan ikan, presiden makan ikan, gubernur makan ikan,  rakyat makan ikan,” keluh masyarakat Muara Angke. Dan Jika memang pulau akan digusur. Tolong buatkan pulau untuk nelayan. “Malah di tertawai saya.”
Karmina (Pedagang jamu di terminal) – disuruh demo dukung reklamasi. Harusnya ikut memberontak reformasi. Tapi gimana ya?  Bingung juga. Bangun tidur saya disuruh ikut naik mobil, suruh dukung, makan dan jeber spanduk. Saya malu, ternyata tulisannya saya pelayan tradisional turut mendukung reklamasi.
Ahok (Gubernur DKI Jakarta) – reklamasi kami tunda, tapi tetap akan jalankan.

Adanya reklamasi, berpengaruh terhadap semua pendapatan. “Kita cinta Jakarta, maka kita menolak reklamasi.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *