Riset Data Sebelum Wawancara

Gemal Abdul Nasser (Wartawan bisnis Indonesia) sampaikan materi Riset Tor dan Wawancara pada Diklat Jurnalistik Tingkat Dasar XIX (DJTD XIX) AKLaMASI, Jumat, (25/11) di Aula Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pekanbaru, Riau. Diikuti 30 peserta dari berbagai fakultas di Universitas Islam Riau dan delegasi dari Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) di Pekanbaru.

Sebelum memulai materi, Gemal melakukan diskusi dengan tanya jawab kepada peserta tentang apa itu pers Indonesia. Tomi Erikson Ginting (Peserta DJTD) – Pers adalah salah satu wadah informasi yang dibutuhkan masyarakat sebagai sumber pengetahuan.

Membahas tentang riset untuk mengumpulkan data merupakan bagian dari fakta saat hendak melakukan wawancara. Saat melakukan riset harus fokus pada mencari dampak dan manfaat suatu berita. Riset berita selalu dimulai oleh subjek, “Sebuah karya jurnalistik bersifat subjektiv” tambah Gemal, peraih beasiswa Bangking Jurnalis Workshop Surabaya 2016.

Materi tersebut diberikan agar peserta dapat membuat sebuat berita berdasarkan fakta. “Teori wawancara yaitu keberanian dan pertanyaan yang jelas,” tuturnya.

Gemal ceritakan pengalamannya kepada peserta saat meliput suatu berita, “Jadi wartawan itu tidak mudah, tapi menyenangkan.”

Seluruh peserta diberi latihan membuat berita, guna melatih dan mengasah kemampuan peserta DJTD. “Menambah wawasan mengenai jurnalisme, apalagi saat sesi pembuatan berita,” ungkap Tia Gustiari (Peserta DJTD).

Pada saat diskusi berlangsung, Gemal juga membagikan koleksi buku-bukunya yang menarik, salah satunya Etalase Warga Biasa. Semakin menambah antusias peserta menjalani diklat pada materi kali ini. Peserta yang dapat menjawab pertanyaan seputar wawancara dan pers yang mendapatkan buku koleksi gemal tersebut.

Reporter : Putri Anugrah (Mmagang)
Editor : Sofiah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *