Kebenaran Fungsional Jurnalis

Materi Elemen Jurnalistik menjadi rangkaian kegiatan hari pertama Diklat Jurnalistik Tingkat Dasar (DJTD) XX AKLaMASI Universitas Islam Riau (UIR) “Hoax di Tengah Era Banjir Informasi”. Penyampaian materi berlangsung di lantai 4 aula Sekretariat Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) UIR, dan diikuti 19 peserta dari beberapa fakultas di UIR juga utusan dari UKM Jurnalistik Hukum UIR, E-Times FKIP Bahasa Inggris UIR, Gagasan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska), dan seorang delegasi dari Visi Universitas Lancang Kuning (Unilak).

Wahid Irawan selaku pemateri jelaskan kewajiban utama seorang jurnalis harus berpatok kepada kebenaran fungsional bukan kebenaran filsafat dan sehari-hari, tidak berpihak kepada siapapun serta tetap sesuai fakta di lapangan.

Wahid contohkan ilustrasi tentang pihak Forum Pembela Islam (FPI) yang menyegel Masjid Ahammadiyah. “Sebagai wartawan bagaiman menuliskan kebenaran soal peristiwa itu, jika kita memakai sudut pandang FPI, Ahmadiyah itu salah tapi kalau kita memakai sudut pandang Ahmadiyah mereka tidak salah” jelasnya.

Mendengar penjelaskan tersebut, Budi salah satu peserta berikan tanggapan, menurutnya hal yang harus dilakukan adalah mewawancari kedua pihak dan kemudian menulis judul, diduga meresahkan masyarakat.

Wahid menanggapi, “Kita belum apa-apa jadi wartawan sudah menghakimi Ahmadiyah bahwa dia sesat, nah itu yang saya pertanyakan kalo kita jadi wartawan kebenaran yang bagaimana ini?!”.

Lalu mengenai loyalitas utama wartawan pada masyarakat. Media massa kadang mencampur iklan dikolom berita dengan menulis artikel-artikel promosi, dan tidak memberitakan hal-hal salah yang dilakukan perusahaan tersebut dengan pencemaran lingkungan sesuai fakta di lapangan dan menciderai loyalitas utama pada kebutuhan masyarakat itu sendiri akan berita isu-isu hangat yang terbaru serta berkembang kepada masyarakat umum.

Kemudian, esensi jurnalisme dan verifikasi, berguna agar memastikan bahwa data yang diambil benar dan sesuai fakta dilapangan.

 

Reporter : Tomy Erikson Ginting (Magang)

Editor : Arniati Kurniasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *