Semarak Ulangtahun Bahana Mahasiswa

Dalam rangka memperingati hari ulangtahunnya yang ke-34 Media Mahasiswa Bahana Mahasiswa Universitas Riau (UR) adakan Seminar Anti Hoax sekaligus peluncuran Buka Kuntau Empat Penjuru. Lalu dilanjutkan dengan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut (PJTL) yang diadakan selama satu minggu di kota Siak, Riau. Rabu, (17/07).

Seminar anti hoax dilaksanakan di gedung rektorat UR, yang dihadiri beberapa kalangan akademisi, para alumni Bahana, dan aktivis serta 21 orang Pers Mahasiswa (Persma) yang menjadi peserta PJTL.

Ide kegiatan ini sudah dibicarakan Suryadi sebagai Pimpinan Umum (Pimum) LPM Bahana UR sejak awal ia diamanahkan pada akhir 2016 lalu. “Saat saya diamanahkan sebagai Pimum, kami sudah langsung membicarakan tentang moment ulangtahun ini, karena disetiap kepengurusan Bahana Mahasiswa selalu ada hal yang menarik di moment ulangtahun seperti sekarang ini,” ujarnya saat menyampaikan kata sambutan.

Seminar “Media Anti Hoax” bertujuan untuk membuka pikiran para akademisi, aktivis kampus, maupun pers terkait berita bohong yang kini marak beredar di media internet. Seminar tersebut dimoderatori oleh Fahrurrodzi (mantan ketua Aliansi Jurnalis Independen wilayah Pekanbaru), dengan permbicara pertama di isi oleh Imam Wahyudi (Dewan Pers) yang menyampaikan tentang aturan jurnalistik yang ada di Dewan Pers dan juga cara bagaimana meminimalisir berita hoax.

Imam mengungkapkan berita hoax seringkali menggunakan judul profokatif, sehingga alangkah baik jika pembaca melakukan riset terlebih dahulu terhadap data-data yang ada didalam berita tersebut.

Andreas Harsono, yang dikenal sebagai penggagas jurnalisme sastrawi, sampaikan tentang peranan penting Persma untuk membantu persaingan meminimalisir berita hoax. Dan “Karena Persma itu bebas sekali, belum ada yang mendekte, kepercayaan pembaca pun sangat mudah didapatkan.”

Dilanjutkan oleh Zulmansyah Sikedang (General Manager Riau Pos) juga menyampaikan tentang bahaya berita hoax. Baik itu karena berita hoax mengurangi kepercayaan warga terhadap pers, maupun pendapatan media yang ikut berkurang karena gencarnya media-media hoax yang beredar.

 

Reporter : Rega Al Susar

Editor : Sofiah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *