WR 1 : Jika Masih Diabaikan Terpaksa Alfa Study

Keterangan dari WR 1 UIR terkait tenggat pembayaran uang kuliah saat ditemui diruang kerjanya, Sabtu (3/3). (Foto : Salmanuddin)

AKLaMASI.net, Pekanbaru – Mahasiswa universitas Islam Riau (UIR) dalam dua semester belakangan ini dibuat kalang kabut. Dengan waktu pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dasar, dan Sistem Kredit Semester (SKS) yang cukup singkat.

UIR menetapkan tanggal pembayaran mulai dari dua januari sampai dengan dua maret 2018 pada hari jumat lalu. Informasi itu sudah disosialisasikan melalui spanduk yang terpasang dimasing-masing fakultas. Namun, hingga batas waktu yang sudah ditentukan masih banyak mahasiswa yang belum melunasi administrasi tersebut.

Dr. H. Syafhendry, M.Si-Wakil Rektor (WR) I Bidang Akademik UIR, membenarkan bahwa waktu pembayaran SPP dasar dan SKS tidak ada perpanjangan karena UIR sudah menetapkan tanggalnya. Namun masih bisa melalui transfer anjungan tunai mandiri (ATM). “Waktu sesuai dengan yang sudah kita tetapkan dan berakhir kemarin (2/3), namun sistem pembayaran masih berjalan dengan ATM.” Jelasnya saat AKLaMASI temui diruang kerjanya, Sabtu, (3/3).

Lebih lanjut Syafhendry menjelaskan, bagi mahasiswa yang belum membayar bisa mempertanyakan prosedur pembayaran kefakultas masing-masing. “Jika mahasiswa ada yang belum membayar, langsung saja menanyakan ke fakultasnya masing-masing karena kebijakan itu kita kembalikan ke fakultas,” himbaunya.

Ia juga membantah jika tenggang waktu pembayaran dikatakan terlalu singkat, karena UIR sudah memberi waktu pelunasan yang cukup lama. Dan sudah disosialisasikan ke seluruh fakultas. “Untuk pembayaran saya rasa cukup lama, karena kita memberi waktu 3 bulan kepada mahasiswa dan juga sudah disosialisasikan melalui spanduk-spanduk dan dipasang diseluruh fakultas.” Jelasnya.

Kemudian ia menambahkan alasan UIR tidak melakukan perpanjangan dikarenakan ingin menertibkan mahasiswa agar tidak selalu santai seperti sebelumnya. “Kita ingin mendisiplinkan mahasiswa agar tidak berleha-leha terus karena orientasi mahasiswa kita kan banyak. Lalu kita juga akan melaksanakan ujian tengah semester, pastinya mahasiswa butuh belajar dan urusan pembayaran ini tidak menjadi beban bagi mereka jika telah dilakukan pembayaran.” Tuturnya.

Syafhendry kemudian menjelaskan untuk kebijakan perpanjangan, mahasiswa harus segera melapor kefakultas agar terhindar dari alpa study. Namun jika masih ada yang mengabaikan pengunguman itu dan tidak segera melapor maka terpaksa alpa study.

Lebih lanjut Syafhendry menghimbau bagi mahasiswa yang belum membayar agar segera melakukan pembayaran, “segera data diri ke fakultas dan beri alasan mengapa terlambat membayar dan secepatnya melunasi.” Jelasnya.

Ayu Winda mahasiswa fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP) jurusan Bahasa Indonesia dan Sastra. Kepada AKLaMASI mengaku panik saat mengetahui tidak ada perpanjangan pembayaran. “Saat saya melihat instagram uir_unggul_2020 saya cukup panik dengan pengumuman tidak ada perpanjangan itu, karena saya belum bisa membayar SKS nya sekarang. Tapi dengan kebijakan yang seperti itu (perpanjangan dilaporkan kefakultas) saya sedikit tenang.” Ungkapnya.

Ia kemudian menuturkan tidak semua mahasiswa yang kuliah di-UIR berasal dari golongan menengah keatas. Sehingga akan terasa berat jika tenggat pembayaran terlalu singkat, belum lagi biaya kos dan kebutuhan hidup. “Dengan waktu segitu saya merasa cukup singkat, apalagi jika tidak ada perpanjangan, Dimana akan terjerat alpa study, saya tidak mau ini terjadi.” Keluhnya.

 
Reporter : Yenny elvira (Magang)
Editor : Tomy Ginting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *