Mengenal Riset Tor dan Tips Wawancara

Media Pers Mahasiswa AKLaMASI Universitas Islam Riau (UIR) adakan Diklat Jurnalistik Tingkat Dasar (DJTD) ke- 21. Diklat ini berlangsung 06-08 April 2018 di Wisma Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jalan Suka Mulia, Sail, Pekanbaru. Jumat, (06/04).

Hari pertama dengan materi riset tor dan wawancara, dihadiri oleh Wahid Irawan selaku Pimpinan Umum AKLaMASI periode 2015. Dalam materinya, pria yang akrab disapa Wawan ini jelaskan ada beberapa tips dalam wawancara. Seperti, persiapan. Menyusun hal-hal apa yang ingin dikulas dengan Narasumber. Memastikan narasumber mengetahui topik yang akan dibahas. Harus tepat waktu. Mencatat detail hasil wawancara dari narasumber. Bertanya kepada narasumber jika ada yang kurang jelas. Jangan menyela perkataan narasuber. Ucapkan terimakasih jika mengakhiripercakapan dengan narasuber dan yang terakhir tinjau kembali hasil wawancara dan menuliskan hasil liputan.

Disela materinya Wawan katakan bahwa ada perbedaan dalam berita benar dan berita fakta. Jika berita benar sulit ditemukan dalam berita, harus dilakukan penelitian secara khusus. Sedangkan berita fakta mudah ditemukan karena fakta dapat diihat dari situasi dan kondisi di tempat kejadian perkara.

Selain itu terdapat dua jenis berita. Berita tertutup dan terbuka, “ kalimat tertutup hanya menghasilkan dua jawaban iya dan tidak, sedangkan kalimat terbuka merupakan kalimat yang jawabanya mengandung 5W+1H “ ujar Wawan.

Sedangkan untuk batasan wawancara tidak ada, karena itu tergantung dari wartawan dan keadaan narasumber itu sendiri.

“Materinya sangat baik, dan menambah ilmu baru khususnya bagi saya, ilmu yang di dapat dari sini nantinya akan saya terapkan untuk kepengurusan di sekolah saya” ungkap Guna Dharma—Pimpinan Redaksi majalah G-Smart Maddarasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pekanbaru.

Materi diakhiri dengan simulasi wawancara yang dilakukan oleh dua peserta DJTD. Dengan Muhammad Aldi Irawan sebagai narasumber dan Marleni Rahayu sebagai wartawan. Sedangkan peserta lain mendengarkan dan ikut memberi pertanyaan serta masukan terhadap apa yang telah disampaikan oleh Aldi dan Leni. Salah satunya Siti Laila Lubis, delegasi dari Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Gagasan, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau yang memberikan komentar mengenai simulasi wawancara yang sedang berlangsung, ”jika dilihat tadi dalam bertanya, wartawan banyak menggunakan pertanyaan tertutup dan sebelum memulai wawancara si wartawan tidak memperkenalkan diri terlebih dahulu” katanya.

“Awalnya terasa sulit memperaktekkan bentuk wawancara yang benar, tetapi dengan ini dapat meningkatkan jiwa berani pada diri saya sendiri” tutup Aldi.

 

 

Reporter: Cahyani

Editor: Arniati Kurniasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *