3 Paslon Maju Pada Pemira Fakultas Hukum

Oleh: Gerin Rio Pranata & Catur Setiawan

Fakultas Hukum Universitas Islam Riau akan melakukan Pemilihan Raya (Pemira) Mahasiswa untuk menentukan Gubernur Fakultas Hukum satu tahun ke depan. Pemira akan diadakan pada Selasa, 30 April 2019. Panitia Pemilihan Raya Mahasiswa (PPRM) Fakultas Hukum menetapkan 3 pasangan calon gubernur yang lolos seleksi di tahun 2019 ini.

Said Miftahillah, ketua PPRM Fakultas Hukum, menuturkan bahwa penetapan gubernur Fakultas Hukum periode sebelumnya terjadi secara aklamasi. Untuk tahun ini, Terdapat 5 Paslon yang mengambil formulir pendaftaran, namun yang mengembalikan formulir dan lolos seleksi administrasi hanya 3 Paslon.

“Saya bersama anggota PPRM ingin mengajak kawan-kawan supaya menghidupkan demokrasi di Fakultas Hukum,” tambahnya.

Sebelumnya, Paslon yang ditetapkan harus mengisi formulir pendaftaran, melakukan tes tertulis seputar agama, organisasi, politik, dan tes membaca Al-Qur’an. Selanjutnya, diuji wawancara kesiapan setiap Paslon, dilakukan pada tanggal 20 April.

Setelah pengumuman hasil tes keseluruhan, setiap Paslon melakukan kampanye terbuka pada 24-27 April. Kemudian, debat visi dan misi setiap Paslon dilaksanakan pada Senin, 29 April. Dan pemilihan gubernur dilakukan pada Selasa, 30 April.

Teknis dalam debat pemira tahun ini dibuat seperti debat Pilpres 2019. Konsep yang diusung belum dapat dipastikan. Pertanyaan akan disampaiakan oleh dekan dan jajarannya kepada masing-masing Paslon. Debat dihadiri langsung oleh masing-masing paslon dan sivitas akademika Fakultas Hukum UIR.

PPRM mengantisipasi kecurangan pada pemira ini dengan meletakkan kotak suara tidak berjauhan, sehingga PPRM dapat mengontrol jalannya pemilihan raya, “Kami juga melakukan absensi per-angkatan,” ujar Said.

Paslon 01, Wan Mohammad Afif dan Tahnia K. memaparkan visinya yaitu, mewujudkan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum menjadi inspirasi dalam menciptakan ide, gagasan, dan karya untuk Fakultas Hukum dan sebagai pelita untuk menyongsong UIR unggul 2020 di Asia Tenggara. Untuk misi, Tahnia mengungkapkan akan mewujudkan transparansi pada BEM Fakultas Hukum pada setiap kegiatan mahasiswa, merangkul UKM, HMJ Fakultas Hukum ikut serta dalam kegiatan yang ada di Fakultas Hukum.

Paslon 02, Yayat hidayat dan Giri Suseno memaparkan visi dan misinya yaitu, ASIK (Agamis, Sinergis, Interaktif, dan Kreatif). Agamais yaitu mencerminkan nilai-nilai keislaman dalam BEM sesuai dengan lingkungan UIR. Sinergis mengedepankan sikap aspiratif dari UKM, HMJ, maupun mahasiswa Fakultas Hukum. Aspiratif menerima masukan-masukan baik dari mahasiswa, UKM, maupun HMJ. Interaktif membangun sikap kritis terhadap isu-isu yang ada di dalam kampus maupun diluar kampus. Kreatif memfasilitasi mahasiswa untuk pengembangan prestasi akademik maupun non-akademik mahasiswa Fakultas Hukum dengan membuat event-event yang bisa memunculkan prestasi mahasiswa.

Paslon 03, Guntur Yurfandi dan Maulana Syaifurrasyid memiliki visi dan misi, menjadikan BEM Fakultas Hukum UIR sebagai penggerak dalam pengabdian mahasiswa yang berdedikasi islami untuk Fakultas Hukum UIR dan masyarakat. Kemudian, Mampu meningkatkan kerjasama yang baik degan seluruh elemen yang ada di Fakultas Hukum, menampung serta merespon setiap bentuk aspirasi dari mahasiswa Fakultas Hukum UIR, menjadikan BEM FH UIR sebagai garda terdepan dalam menyiapkan isu sosial baik itu regional maupun nasional.

*catatan: Pada paragraf ke-2, sebelumnya kami menuliskan penetapan Gubernur Fakultas Hukum terjadi 3 tahun berturut-turut secara aklamasi. Kami telah memperbaiki paragraf tersebut, menjadi periode sebelumnya atau tahun lalu.


Editor: Ardian Pratama


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *