KAMPUS

Serasa di Kampus: Ekspresi dan Ambisi Mahasiswa Sendratasik UIR dalam Berkarya


Reporter : Khairunnisa Balqis


Mahasiswa Program Studi Pendidikan seni Drama, Tari, dan Musik (Sendratasik), Universitas Islam Riau (UIR) gelar kegiatan perdana dengan tajuk “Serasa di Kampus” yang berlangsung di area parkiran Gedung E Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Pada Selasa, (06/05).

            Beragam penampilan seni mulai dari pembacaan puisi, permainan alat musik seperti biola, gitar, akordion dan French horn hingga permainan lagu Juwita Malam yang dipopulerkan kembali oleh grup musik FLEUR! yang berkolaborasi bersama Bilal Indrajaya. 

            Wan Aris Munandar, atau akrab disapa Petruk, selaku penggagas kegiatan mengungkapkan ide tersebut lahir dari keresahannya sebagai mahasiswa “kupu-kupu” — kuliah-pulang, kuliah-pulang —  yang merasa kehilangan ruang mengekspresi diri sejak COVID-19 melanda pada tahun 2019 hingga perkuliahan aktif kembali di tahun 2022.

 “ Dari Covid tahun 2019 sampai tahun 2022 kampus mulai sepi, banyak mahasiswa yang kuliah-pulang kuliah-pulang.” Katanya.

(Kamerawan : Fani Aprila)

Lebih lanjut, Petruk menilai jika dirinya tidak  melihat perbedaan antara mahasiswa Sendratasik dengan mahasiswa program studi lainnya.

“ enggak nampak perbedaan antara mahasiswa sendratasik sama mahasiswa lainya, sementara di sini kan seni, wadah buat kawan-kawan.”Jelasnya.

Keterbatasan ruang berekspresi di luar kampus turut memperkuat keinginan menciptakan wadah berkarya dan berkreasi. Berbekal latar belakang sebagai mahasiswa seni, Petruk terdorong menunjukan karakter khas Fakultas Sendratasik sebagai fakultas yang menjunjung tinggi nilai-nilai kesenian.

Dengan dukungan dari teman-teman sejurusan, “Serasa Di Kampus” kini menjadi kegiatan rutin yang diadakan setiap Selasa. Menyediakan ruang terbuka bagi seluruh mahasiswa untuk mengekspresikan diri melalui karya seni.

Dalam acara perdana nya, Petruk turut membawakan lagu berjudul “Kosping”. Lagu ini mengangkat kisah seorang pegiat literasi wanita serta isu ketimpangan gender yang kerap kali terjadi di masyarakat sekitar.


Editor : Halimatul Yusriah