GREENHOUSE MAPALA FASIPIK UIR: SATU POHON SEJUTA HARAPAN
Penulis : Muhammad Sahnan Lubis
MAPALA FASIPIK UIR mengadakan acara Greenhouse yang bertemakan “ Hidup Harmonis dengan Alam, Satu Pohon Sejuta Harapan” yang bertempat di halaman depan Universitas Islam Riau pada Sabtu (11/10).
Fabil Okta Pratama selaku ketua pelaksana acara Greenhouse, dalam laporannya menyampaikan jumlah peserta yang tercatat ikut menghadiri acara ini berjumlah 60 mahasiswa yang berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL).
Ketua Umum MAPALA FASIPIK UIR, Elma Junita atau yang memiliki nama lapangan Sipasan Rimbo, menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan atas dasar program kerja dan melalui kode etik pecinta alam dan tertanggung jawab penuh atas keadaan lingkungan sekitar.
“ Pada kesempatan kali ini kita melakukan penanaman sebanyak 60 bibit pohon yang dimana 20 bibit berasal dari MAPALA FASIPIK dan 40 bibit pohon berasal dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Pekanbaru. Adapun jenis – jenis bibit pohon nya antara lain: Pohon Mangga, Kelengkeng, Rambutan, Matoa dan Durian”. Ujarnya
Elma juga menjelaskan harapannya setelah kegiatan ini dilaksanakan agar para mahasiswa sadar bahwa kegiatan ini adalah bentuk dari aksi nyata untuk melakukan penanaman ulang yang memberikan manfaat berkelanjutan bagi generasi selanjutnya.
“ Kita sebagai manusia tentu nya hidup harmoni dengan alam, yang berarti kita hidup berdampingan dengan alam namun tidak mendahuluinya ” Jelasnya.
Kondisi Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Pekanbaru saat ini masih belum memenuhi target ideal 30% yang ditetapkan pemerintah, dengan rasio aktual yang jauh lebih rendah. Data terbaru menunjukkan bahwa RTH masih kurang dari 10% dari luas wilayah kota dan pengelolaannya masih memiliki tantangan seperti keterbatasan lahan, anggaran, perusakan, dan kurangnya kesadaran masyarakat
Lanjut Elma menyampaikan bahwa MAPALA FASIPIK UIR mengajak pihak lain yang ingin bergabung untuk melakukan kegiatan penanaman pohon, baik dengan memberikan demplot bibit atau Lahan Hijau karena mengingat kurang nya ruang untuk melakukan penanaman pohon.
Editor : Dian Wahyu Ningsih

