BERITA

Dari Aklamasi Menuju Demokrasi: Revitalisasi Partisipasi Mahasiswa dalam Pemilihan Presiden dan Wapres UIR 2025


Penulis : Bangun Utama


Debat Terbuka Visi dan Misi Pasangan Calon (Paslon) Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa UIR dilaksanakan pada  Senin, 03 November 2025. Hal itu menjadi Debat Pertama setelah tiga kali berturut-turut terpilihnya Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa UIR secara aklamasi. Hal ini menandakan kembalinya pesta demokrasi di Universitas Islam Riau, pada pemilihan Calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa. Tema yang diusung kali ini adalah “Kepemimpinan Inovatif dan Kolaboratif Menuju Kampus Unggul dan Berintegritas“. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung PKM UIR mulai pukul 09.00-12.00 WIB.

M. Rizky selaku staff Divisi Verifikasi dari Badan Pemilihan Raya Mahasiswa (BPRM) UIR menyampaikan, diangkatnya tema ini dilatarbelakangi oleh kampus Universitas Islam Riau yang sudah Unggul dan Terintegritas. Mereka ingin agar Paslon yang terpilih nantinya sesuai dengan identitas UIR tersebut.

“Terkait alasan diangkatnya tema ini, adalah kami ingin melahirkan pemimpin yang sesuai dengan situasi kampus yang sudah unggul dan terintegritas,” ucapnya.

Debat dimoderatori oleh  Yudis Juniarti setelah masing-masing Paslon menaiki panggung, moderator meminta setiap Paslon menandatangani Pakta Integritas dan membacakan isi dari Pakta Integritas tersebut, yang berisi:

1. Siap untuk menang tanpa menggunakan cara-cara curang, tipu muslihat, kekerasan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai dan ketentuan yang berlaku umum dan khusus di Republik Indonesia.

2. Siap untuk kalah dan menerima segala hasil dari Pemira ini tanpa menggunakan cara-cara kekerasan, penuh dengan damai dan ketertiban serta menjunjung tinggi nilai nilai demokrasi dan ketentuan hukum baik khusus maupun umum di Republik Indonesia.

3. Apabila saya melanggar Pakta integritas ini maka saya siap untuk menerima segala konsekuensi khusus maupun umum sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai luhur bangsa dan nilai-nilai demokrasi serta sebagai bentuk pertanggung jawaban saya dalam partisipasi saya di Pemilihan raya mahasiswa 2025 ini.

Debat terbagi dalam tiga sesi. Sesi pertama menghadirkan masing-masing Paslon yang diberi waktu untuk menyampaikan visi dan misinya. Pada sesi kedua, setiap Pasangan Calon harus memaparkan argumen terkait isu intervensi pihak non-aktif terhadap kebijakan masing-masing Paslon jika terpilih. Pada sesi ini, setiap argumen dapat langsung dikritisi oleh Paslon lain sehingga para Paslon dapat menunjukkan pemahamannya mengenai isu Intervensi pihak non-aktif tersebut, dan menunjukkan kebolehan mereka dalam beradu argumen. Sesi terakhir memberi kesempatan bagi audiens untuk berdialog langsung dengan setiap Paslon mengenai argumen yang telah disampaikan,sehingga adanya komunikasi interaktif pada sesi tersebut.

“Di tengah apatisme mahasiswa dalam berorganisasi, bagaimana anda membangun kepercayaan mahasiswa terhadap kepemimpinan anda?”

Pada sesi tanya-jawab, pertanyaan tersebut dilontarkan oleh Raihan Jundi, Mahasiswa Fakutas Ilmu Sosial dan Politik.

Paslon 01 Muhammad Ramadhanu Hasibuan dan Sukron, menanggapi pertanyaan tersebut dengan menawarkan solusi pengkaderan dan training organisasi dalam meningkatkan kepercayaan mahasiswa terhadap kepemimpinannya. Sementara Paslon 02 Muhammad Azfar Azhari dan Rajasi Dewa memberikan jawaban yang berbeda. Langkah yang akan mereka ambil untuk meningkatkan kepercayaan mahasiswa dalam kepemimpinannya adalah dengan transparansi Rencana Anggaran Biaya (RAB) BEM UIR setiap bulannya. Serta harus mengetahui latar belakang yang menyebabkan adanya apatisme mahasiswa terhadap organisasi.

Selanjutnya, adanya pertanyaan lanjutan terkait tingginya biaya kuliah bersamaan dengan lemahnya fasilitas kampus yang diperuntukkan terhadap paslon 02. Hal itu ditanggapi dengan akan adanya upaya memperkuat sinergi antara mahasiswa dan pihak Rektorat secara langsung mengenai permasalahan ini. Sebagai upaya menemukan solusi dari ketimpangan antara fasilitas dan biaya kuliah.

Di lain sisi, saat ditanya mengenai batas izin kegiatan dan jam malam yang diperuntukkan terhadap Paslon 01, mereka menanggapi dengan akan menyampaikan apapun aspirasi dari mahasiswa nantinya jika terpilih.

Kemudian pihak BPRM turut mengajak agar mahasiswa tidak melakukan Golongan Putih (Golput) pada pemilihan kali ini.

Kami mengajak agar mahasiswa nantinya tidak golput, karena merupakan pemilihan pertama dalam Pemira UIR setelah 3 kali berakhir dengan aklamasi”. Tutup M. Rizky.


Foto : Safrina Nauli

Editor : Annisa Rahma Aulia