KAMPUS

Empat Sepeda Motor Hilang Hingga Februari Ini

Solikin Mahasiswa Teknik Universitas Islam Riau kehilangan motor Supra X dengan BM 4742 KN di parkiran teknik sekitar pukul 15.30 hari ini (20/2). Kehilangan motor ini menambah daftar kasus pencurian sejak UIR menerapkan parkir dengan empat titik masuk-keluar di setiap sudut kampus. Seperti gerbang belakang, gerbang utama, gerbang di dekat teknik dan gerbang di stadion.

“Dalam sistem parkiran baru ini telah ada 4 motor yang hilang, satu di parkiran Fekon, satu diparkiran belakang Rektor, satu di parkiran UIRA dan satu lagi di parkiran teknik,” kata Aldison, komandan keamanan UIR.

Aldison juga mengatakan bahwa korban tersebut baru melaporkan kepada pihak keamanan kampus sekitar pukul 15.30. Semua karyawan parkir telah di perintahkan agar memeriksa kendaraan yang mau keluar.

“Pengecekan ini akan kami lakukan… bagi mereka yang tidak bisa menunjukan STNK maka akan kami tahan kartu identitasnya masing-masing. Semua motor akan kami periksa, agar bisa mengantisipasi kejadian yang kedua kalinya,” ujar Aldison.

Kasus kehilangan motor menjadi preseden buruk di lingkungan kampus UIR. Menurut Aldison ini karena tidak sebanding antara jumlah mahasiswa dengan petugas keamanan.  “Jumlah karyawan parkir sebanyak 21 orang dan satpam sebanyak 18 anggota dan satu kepala. Tiket yang diberikan kepada mahasiswa sudah sangat tidak efisien, karena dibulan kemaren sudah ada 2000 tiket yang hilang.”

Selain kehilangan, dalam satu bulan ini juga ada 67 kasus kunci motor tertinggal di sepeda motor.

Infografis data kehilangan sepeda motor pada 2014
Infografis data kehilangan sepeda motor pada 2014

Curanmor terbanyak

Pada tahun 2014 ada sekitar 48 kasus kehilangan motor. Maraknya pencurian ini dari hasil laporan yang diterima petugas kemanan rata-rata semuanya tidak mengunci ganda kendaraanya. Rata-rata ada tiga motor yang hilang dalam seminggu, tercatat dari Maret hingga Juni.

Di bulan Maret saja ada sekitar delapan laporan yang diterima, April ada sekitar 12 laporan kehilangan,  Mei ada 12 laporan kehilangan dan Juni ada 16 kehilangan. Total semuanya ada sekitar 48 motor yang hilang.

”Selama saya bertugas di sini dari anggota biasa sampai menjadi komandan ini kasus yang terbanyak dan di waktu saya menjadi pemimpin pula,” kata Aldison dalam majalah Aklamasi edisi 7 September 2014.

Kasus pencurian motor ini memuncak pada akhir Juni tahun lalu ketika UIR sedang ujian semester, karena satu hari terjadi tujuh kasus kehilangan. Akibatnya, semua pintu masuk ditutup kecuali gerbang utama.

Kemacatan panjang  dari gerbang utama pada siang itu tidak terhindarkan, keamanan UIR harus memeriksa semua sepeda motor yang ingin keluar dari kampus. Motor di razia, ditanyakan STNK motor tersebut. Yang ada STNK bisa keluar tapi yang tidak ada STNK harus minggir dan melihatkan KTM ataupun KRS yang masih berlaku.

Abdullah Sulaiman, Wakil Rektor III  menjelaskan  dari pihak UIR telah mengimbau kepada mahasiswa untuk memakai kunci ganda dengan meletakkan papan peringatan di tempat- tempat parkir. Tidak hanya papan himbauan, pesan juga disampaikan melalui corong suara pos keamanan UIR. Namun lanjutnya, banyak mahasiswa tidak mendengar pesan itu.

“Dimana yang hilang itu rata- rata semua tidak menggunakan kunci ganda. Bahkan mereka memakirkan motornya tidak di tempat parkiran yang telah disediakan. Banyak juga mahasiswa yang meninggalkan kuncinya di motor,” ucap Abdullah Sulaiman dalam majalah Aklamasi edisi 7. Dede Yaste

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *