Harga Kelapa Anjlok, Mahasiswa Inhil Gelar Aksi

Aksi mahasiswa Inhil yang menuntut kepada Pemerintah daerah Kabupaten Inhil untuk segera merespon mengenaik anjloknya harga kelapa di Inhil, Senin, (30/4). 

AKLaMASI.net, Indragiri hilir – Aksi damai digelar oleh Forum Gerakan Pemuda Mahasiswa Indragiri Hilir Pekanbaru (FGPMIP).
Aksi ini bertempat di depan Kantor Bupati Indragiri Hilir, kemudian didepan kantor dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), diteruskan kedepan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Indragiri Hilir.

Dalam aksi ini mereka menuntut untuk naiknya harga kelapa. Dimana saat ini yang sudah tidak sesuai lagi. Dari harga Rp.3500/kg anjlok hingga mencapai Rp.900/kg. Bahkan kabar terakhir yang didapat dari desa Taluk Balengkong, penurunan mencapai Rp.700/kg.

Hal inilah yang membuat para mahasiswa yang tergabung didalam FGPMIP melaksanakan aksi tersebut, Senin (30/04).

Tuntutan yang diajukan diantaranya percepatan pelaksanaan resi gudang sehingga petani memiliki daya tawar. Menetapkan regulasi standar harga kelapa. Segera membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Indragiri Hilir, meminta transparasi antara pemerintah dan nota kesepahaman dengan perusahaan yang ada di Indragiri Hilir.

Selain itu massa aksi juga menuntut agar pemerintah segera membuat forum audiensi terbuka dengan seluruh masyarakat.
Merespon aksi tersebut, ketua DPRD M.Nursalam S.Pi dan H. Aslimuddin Kesbangpol INHIL berjanji akan melakukan audiensi dengan masyarakat. “Namun waktu audiensi masih belum bisa dipastikan, tapi akan segera di rundingkan.” Kata Nursalam.

Mengenai turunnya harga kelapa, Yusuf Said-Komisi I DPRD- berdalih bahwa yang mempengaruhi turunnya harga kelapa bukan karena harga pasar Dunia. Akan tetapi kelebihan kapasitas pabrik yang sudah tidak mampu lagi menampung kelapa. “Di PT Sambu saja yang biasanya hanya 3 juta per hari, kini mencapai 5 juta kelapa per hari yang harus di masukan gudang, bahkan penjual kadang harus menunggu hingga 40 hari baru kelapa bisa dibayar.” Jelasnya.

Beberapa Peraturan Daerah (Perda) sudah di sahkan oleh DPRD untuk mendukung petani kelapa. Hanya saja Perda tentang Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang belum.

Janji Nursalam Perda tersebut akan segera di sahkan, karena dokumen dan persyaratan lain sudah dilengkapi. “Sementara mengenai nota kesepahaman antara Pemerintah dengan PT.Sambu memang belum ada.” Kata M.Nursalam.

Yusuf Said mengatakan salah satu cara agar pasar kelapa bisa naik, yaitu dengan mengkampanyekan masak menggunakan minyak kelapa. “Coba saudara Tanya ibu-ibu saudara dirumah masak pakai minyak apa, pasti rata-rata pakai minyak sawit kan, bagaimana pasar kelapa bisa naik sementara pembelinya terus menurun karena isu minyak kelapa itu kolestrol. Padahal tidak, minyak kelapa itulah yang sehat. Mari kampanye kan masak dengan minyak kelapa.” Tutupnya.

Reporter : Rega Al-susar
Editor : Tomy Ginting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *