Binatangisme: Alegori Politik Melalui Hewan di Peternakan


Penulis: Aditia Dwi Putra


Apa yang akan terjadi ada jika sebuah dunia berisikan sekelompok binatang yang bebas dari perbudakan manusia dan juga berkuasa atas dirinya sendiri. Penggambarkan ini tertuang dalam novel Animal Farm.

Animal Farm merupakan novel alegori politik yang ditulis George Orwell pada masa Perang Dunia II sebagai satire atas Totaliterisme Uni Soviet. Novel ini menceritakan tentang kehidupan hewan di sebuah peternakan yang sangat buruk di mana tidak ada cukup makanan, pekerjaan yang berat, dan hewan yang sekarat.

Kisah bermula dari sekelompok hewan di Manor Farm dekat Willingdon, Inggris yang dikelola dengan buruk oleh pecandu alkohol Tuan Jones. Para binatang yang merasa hidupnya sengsara karena setiap hari hanya dimanfaatkan untuk kepentingan Tuan Jones, akhirnya ingin menciptakan sebuah dunia di mana mereka akan berkuasa atas diri mereka sendiri.

Suatu malam, babi hutan yang agung bernama Mayor Tua mengadakan konferensi, di mana ia menyerukan penggulingan manusia dan mengajari hewan sebuah lagu revolusioner berjudul “Beasts of England”. Ketika Mayor Tua mati, dua babi muda bernama Snowball dan Napoleon mengambil alih komando dan melancarkan pemberontakan lalu mengusir Tuan Jones dari peternakan dan mengganti nama peternakan itu menjadi “Animal Farm”.

Setelah bebas dari tirani Tuan Jones, para binatang sepakat untuk membuat tatanan hidup baru yang disebut Binatangisme. Terdapat larangan dan perintah dalam Binatangisme yang tak dapat diubah dan harus diingat dan dipatuhi seluruh binatang yang ada di peternakan.

Perintahnya berisikan bahwa semua hewan adalah teman atau saudara dan manusia adalah musuh, semua binatang tidak boleh mengenakan pakaian, tidak boleh tidur di ranjang, tidak boleh minum alkohol, dan dilarang membunuh binatang lain.

Para binatang bekerja dengan keras setiap harinya, dengan arahan dan instruksi babi-babi yang pandai menemukan jalan keluar untuk setiap kesulitan. Walaupun harus bekerja setiap hari, para binatang tidak mengeluh dengan keadaan. Mereka gembira kerena sekarang peternakan ini milik mereka, dihasilkan oleh mereka dan untuk mereka sendiri, bukan dibagikan pada orang lain yang suka menyiksa dan menelantarkan mereka.

Animal Farm berada di bawah dua kepemimpinan, yaitu Snowball adalah babi yang pandai membaca, menulis, dan memiliki ide-ide yang cemerlang. Kemudian Napoleon yaitu babi yang sangat berkharismatik dan memiliki karakter tegas sebagai pemimpin. Kedua babi ini memiliki pemikiran yang berbeda akan sesuatu.

Perdebatan hebat selalu terjadi antara Snowball dan Napoleon ketika membahas rencana pengembangan peternakan, tetapi Snowball selalu memenangkan perdebatan tersebut. Ternyata kekuasaan sungguh memabukkan seseorang. Pemimpin yang selalu mendapat dukungan maka ia yang selalu benar. Napoleon bersama anak buahnya yang serakah tidak setuju dengan kepemimpinan Snowball, kepemimpinan Snowball tidak bisa terus berlanjut dan Snowball harus disingkirkan bagaimanapun caranya.

Napoleon dan anak buahnya yang selalu kalah dalam perebutan suara, akhinya berhasil menjatuhkan kepemimpinan Snowball dengan kekerasan dan menyebar isu-isu bahwa snowball adalah mata-mata Tuan Jones. Snowball yang terpojok, akhirnya pergi meninggalkan Animal Farm dan tidak pernah terlihat lagi di peternakan tersebut. Kekuasaan Snowball pun berakhir dan berpindah ke Napoleon.

Pada kepemimpinan Napoleon, Animal Farm berkembang sangat pesat dan berhasil menang melawan Tuan Jones dan anak buahnya dalam perang merebutkan peternakan tersebut. Dengan kebijakan-kebijakan yang Napoleon buat, para binatang merasa senang dan makmur satu sama lain, dan hidupnya aman dari ancaman manusia.

Namun, ketentraman dan rasa aman yang didapat para binatang hanya berlaku sementara. Kepemimpinan Napoleon mulai mengalami perubahan, tidak ada lagi keadilan dan kebenaran didalamnya. Napoleon dan anak buahnya mulai bersikap apatis serta melanggar dan mengubah perintah dalam Binatangisme sehingga berdampak buruk bagi para binatang yang ada di peternakan.

Para binatang yang kurang mendapat haknya, akhirnya mulai memberontak. Namun, Napoleon mempunyai anak buah yang kuat dan kejam sehingga berhasil menyingkirkan para binatang yang memberontak. Para binatang yang tak bisa berbuat apa-apa harus tunduk di bawah tirani Napoleon dan anak buahnya yang serakah. Pada akhirnya kepemimpinan Napoleon tidak jauh berbeda dengan Tuan Jones.

Dalam novel ini, George Orwell mengkritik Josef Stalin akan kediktatoranya di mana penyalahgunaan kekuasaan dan propaganda dalam memimpin Union of Soviet Socialist Republics (USSR). Banyak asumsi bahwa George Orwell ini hanya berpihak satu sisi dengan menjelak-jelekan prinsip yang lain.

Animal Farm pernah diangkat menjadi film drama animasi tahun 1954 yang disutradarai oleh dokumenter John Halas dan Joy Batcheler. Pada tahun yang sama, Harold Whitaker, salah satu animator film tersebut mengadaptasi film Animal Farm menjadi komik satir yang diterbitkan di berbagai surat kabar Regional Inggris.


Editor: Fani Ramadhani

Desain: Davina Intania Iskandar


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *