Bersuara melalui Media Sosial: DJTD XXVI Tingkatkan Kemampuan Jurnalisme Mahasiswa di Era Digital
Penulis : Ucca Putri Ramadhani
AKLaMASI UIR (Universitas Islam Riau) kembali menaja Diklat Jurnalistik Tingkat Dasar XXVI di Rumah Kebangsaan Cipayung Plus, Pekanbaru, pada 21-23 Februari. Diklat yang bertemakan “Bersuara Melalui Media Sosial” ini juga diikuti oleh peserta dari AKSARA Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), dan mahasiswa UIR dari berbagai fakultas yang tertarik pada dunia jurnalistik dan media sosial.
Diklat Jurnalistik Tingkat Dasar XXVI diselenggarakan sebagai bentuk upaya Media Mahasiswa AKLaMASI dalam meningkatkan kemampuan peserta dalam mengolah dan menyebarkan informasi melalui platform media sosial yang semakin berpengaruh. Kegiatan ini memberikan pembekalan dasar-dasar jurnalistik yang aplikatif untuk kebutuhan digital saat ini.
Ketua Pelaksana, Safrina Nauli dalam wawancaranya menyampaikan, “Jadi sebelumnya kita ketahui dulu DJTD itu kepanjangan dari Diklat Jurnalistik Tingkat Dasar yang dimana tahun 2025 ini memasuki DJTD ke-26 yang berisikan terkait pembelajaran-pembelajaran jurnalistik dasar sehingga peserta bisa mempelajari terkait jurnalistik bagian dasar. Adapun tujuan dari DJTD ini supaya peserta-peserta yang telah memasuki AKLaMASI mampu memberikan berita-berita atau informasi-informasi yang bermanfaat di lingkungan kampus”.
Diklat ini mengundang beberapa pemateri yang kompeten di bidangnya termasuk alumni AKLaMASI yang telah berpengalaman dalam dunia media sosial dan jurnalisme. Terdapat tujuh pemateri yang turut diundang dalam memberikan materi terkait jurnalistik seperti Kode Etik Jurnalistik, Fotografi Jurnalistik, Straight News, Layout Desain, Riset ToR dan Wawancara, Feature dan Video Kreatif.
Salah satu pemateri, Laras Olivia menyatakan, “Saya sebelumnya berterimakasih telah dipercaya untuk mengisi satu kelas dalam rangkaian DJTD kali ini terkait penulisan berita straight news, saya pikir pelaksanaan DJTD ini cukup relevan dengan apa yang kita kerjakan hari ini di dunia media. Dengan diangkatnya media Jurnalisme Digital: Bersuara melalui Media Sosial, ini kan artinya kita menyampaikan ilmu dasar terkait jurnalistik kepala individu-individu dimana pada saat ini siapa sih yang gak punya media sosial, itu menurut saya cukup penting dan menjadi tema menarik DJTD kali ini.”
Muhammad Sahnan Lubis yang juga salah satu peserta mengungkapkan materi paling menarik baginya selama pelatihan terkait Kode Etik Jurnalistik, karena memberi wawasan baru dan bermanfaat.
“Saya merasa tertarik di materi Kode Etik itu karena ternyata menjadi seorang jurnalistik banyak kiat yang harus ditaati ketika menulis sebuah berita, misalnya dalam kode etik jurnalistik tidak boleh membuat berita yang memicu konflik atau mengandung kebohongan dan tentu saja jurnalistik harus mempertanggungjawabkan apa yang dia tulis dan masih banyak lagi.” jelas Sahnan.
Selain itu, Sahnan juga menambahi alasan bahwa dirinya mengikuti DJTD karena ingin mengetahui bagaimana seorang jurnalis memiliki kemampuan menulis dan membuat sebuah berita, serta berkeinginan dalam menekuni bidang jurnalistik tersebut.
Kegiatan pelatihan ini juga diharapkan mampu memberi dampak positif bagi peserta untuk terus berkembang dalam dunia jurnalisme serta pemanfaatan media sosial dengan bijaksana.
“Aku berharap kegiatan ini bukan hanya mempererat tali silaturahmi kita antara kru magang, kru tetap dan para pengurus tetapi juga memberikan inspirasi pembelajaran yang menarik kepada para peserta untuk lebih mengetahui bagaimana itu Jurnalistik, Apa sih itu Jurnalistik lalu bagaimana cara menulis berita dan lain sebagainya dengan harapan nanti ketika mereka di AKLaMASI bisa mempraktekkan pembelajaran-pembelajaran yang sudah ada ini terutama dalam media pers.” kata Halimatul Yusriah selaku Direktur AKLaMASI Institut.
Co- Author : Safrina
Foto : Rahmat Saputra
Editor : Annisa