Siapa Penerus Syafrinaldi? Tiga Kandidat Rektor UIR 2025 Tawarkan Visi Unggulan
Penulis : Bella Febria
Universitas Islam Riau (UIR) akan menggelar pemilihan rektor baru untuk periode 2025-2029 pada 3 Juni mendatang. Jabatan tertinggi di lingkungan universitas ini menjadi penentu arah dan strategi institusi lima tahun ke depan. Tiga calon telah ditetapkan, masing-masing dengan latar belakang dan visi unggulan yang siap membawa UIR melangkah ke level berikutnya.
Diantaranya ada dari fakultas pertanian (Faperta), Fakultas Hukum (FH), serta dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol). Ketiga nama yang masuk bursa adalah Assoc. Prof. Dr. Admiral, S.H., M.H. (Fakultas Hukum), Prof. Dr. H. Nurman, S.Sos., M.Si. (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), serta Prof. Dr. Ir. H. Ujang Parman, M.Agr. (Fakultas Pertanian). Ketiganya memiliki pengalaman akademik dan kepemimpinan yang mumpuni.
Meneruskan Warisan Syafrinaldi
Rektor UIR sebelumnya Syafrinaldi, S.H., M.C.L memiliki latar belakang pendidikan dari Fakultas Hukum Universitas Andalas (Unand) Padang, Syafrinaldi telah menjabat sebagai rektor UIR selama dua periode dimulai dari 2017-2021 dan 2021-2025. Pada masa kepemimpinanya UIR telah berhasil meraih akreditasi unggul dan pengakuan internasional melalui peringkat 3 Quaquarelly Symonds (QS) stars serta membentuk kerjasama dengan negara-negara lainya. Seperti, negara Jerman dan Malaysia dibuktikan dengan adanya program pertukaran pelajar setiap tahunnya. Hingga Perpustakaan dapat meraih Akreditasi A dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia (RI). Untuk mencapai akreditasi unggul tentu tidak mudah tanpa bantuan para wakil rektor dan juga para dekan-dekan fakultas. Hal ini dilakukan untuk mendukung visi UIR yaitu menjadi Universitas Islam berkelas dunia berbasis iman dan takwa hingga 2041 nanti.
“Perlu usaha yang sangat kuat dan tim yang solid untuk mencapai akreditasi unggul ini”, ujar Syafrinaldi. Ia berharap rektor selanjutnya mampu mempertahankan bahkan melampaui pencapaian yang telah diraih, termasuk menargetkan akreditasi internasional sebagai agenda lanjutan.
Profil dan Visi Kandidat
Ketiga calon yang akan bersaing dalam pemilihan rektor ini yaitu, Assoc. Prof. Dr. Admiral, S.H.,M.H, Prof. Dr. H. Nurman, S. Sos. M.S, dan Prof. Dr. Ir. H. Ujang Parman, M.Agr. ketiga calon rektor telah memiliki pengalaman yang cukup untuk memimpin dan meneruskan kepemimpinan sebelumnya.
Assoc. Prof. Dr. Admiral, S.H., M.H.
Calon pertama Admiral telah menempuh pendidikan S1 di Fakultas Hukum UIR pada tahun 2004, kemudian menempuh pendidikan S2 Program Megister Ilmu Hukum UIR pada tahun 2007 dan melanjutkan pendidikan program doctoral Universitas Islam Bandung (Unisba) yang selesai pada tahun 2017. Admiral merupakan calon rektor temuda diantara para calon lainya, ia memutuskan untuk maju sebagai calon rektor periode 2025-2029 atas motivasi, dukungan dan kepercayaan dari para senior yang diberikan kepadanya.
“Motivasi saya maju sebagai rektor adalah karena adanya support dari banyak pihak untuk keberlanjutan Visi UIR 2041”, Ungkapnya.
Jika ia terpilih menjadi rektor UIR, Admiral berkomitmen akan melanjutkan dan memperkuat arah visi UIR 2041. Dalam periode 2025-2029 inovasi yang akan dilakukan adalah mendukung berbagai bidang seperti pendidikan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dakwah islamiah, yang nantinya akan berpengaruh pada akreditasi dan memperluas kerja sama di dalam maupun di luar negeri. Visi admiral fokus pada sustainability pencapaian visi uir 2041.
Prof. Dr. H. Nurman, S.Sos., M.Si.
Calon kedua, Prof. Dr. H. Nurman, S.Sos., M.Si., merupakan dosen tetap di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) UIR. Ia menempuh pendidikan S1 di FISIPOL UIR, jurusan Administrasi Niaga, kemudian melanjutkan pendidikan S2 pada Program Magister Perencanaan Wilayah Desa (PWD) di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Selanjutnya, ia menyelesaikan studi S3 di Universiti Utara Malaysia (UUM), jurusan Pengurusan Awam, dan lulus pada tahun 2012.
Nurman merupakan salah satu profesor dan guru besar di UIR. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Ketua Umum Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Riau selama dua periode, yaitu 2017–2022 dan 2022–2027. Namun, ia telah mengundurkan diri dari jabatan tersebut.
“Karena saya mendaftar sebagai salah satu calon rektor, maka saya tidak boleh terafiliasi antara pengurus yayasan dengan calon rektor,” ungkapnya.
Moto Yayasan Lembaga Pendidikan Islam menjadi salah satu alasan Nurman untuk maju mencalonkan diri sebagai Rektor UIR. Selain itu, motivasi dari dalam dirinya sendiri serta prinsip hidup yang ia pegang — bahwa kerja adalah ibadah dan prestasi merupakan pilihan — turut mendorongnya untuk mencalonkan diri.
Visi Nurman adalah mewujudkan UIR sebagai pelopor perguruan tinggi Islam yang berbudaya unggul dan bersinergi dengan mitra global, berbasis iman dan takwa. Ia juga mempersiapkan UIR untuk menjadi green campus, yakni kampus dalam taman yang ramah lingkungan serta berbudaya Melayu yang islami.
Pembaharuan yang akan dilakukan Nurman, jika terpilih menjadi rektor, mencakup berbagai aspek secara merata. Di antaranya adalah perbaikan infrastruktur, reformasi sistem pendidikan UIR, dan pengendalian biaya operasional kampus. Ia juga akan menekankan pentingnya kolaborasi internasional, digitalisasi layanan, serta kontribusi nyata kepada masyarakat dan pemerintah daerah. Seluruh rencana tersebut akan dijalankan berdasarkan prinsip efisiensi, transparansi, akuntabilitas, serta nilai akhlakul karimah dalam mewujudkan visi besar “UIR Hebat”.
Prof. Dr. Ir. H. Ujang Parman, M.Agr.
Sementara itu, calon ketiga yang turut bersaing dalam pemilihan Rektor UIR periode 2025–2029 adalah Prof. Dr. Ir. H. Ujang Parman, M.Agr. Ia memulai pendidikan S1 di Fakultas Pertanian (Faperta) UIR pada tahun 1991, lalu melanjutkan studi magister (S2) di Faculty of Agriculture, Saga University, Jepang pada tahun 2001. Setelah itu, ia menempuh program doktoral (S3) di The United Graduate School, Kagoshima University, Jepang, dan menyelesaikannya pada tahun 2016.
Ujang merupakan salah satu guru besar di Fakultas Pertanian dan tercatat sebagai guru besar ke-24 dalam bidang ilmu pertanian di UIR. Keputusan Ujang untuk maju sebagai calon rektor didasari oleh keinginannya untuk memberikan kontribusi lebih besar dalam pengembangan institusi.
“Saya ingin mengembangkan UIR ke depan agar benar-benar berperan secara global, sejalan dengan pencapaian UIR yang telah mendunia. Peran itu harus hadir dalam berbagai bidang: penelitian, pendidikan, pengabdian kepada masyarakat, dan dakwah,” jelas Ujang.
Visi yang ia usung dalam pencalonan ini adalah menjadikan UIR sebagai perguruan tinggi terkemuka dengan reputasi global, atau outstanding, dalam bidang pendidikan, riset, dan seluruh catur dharma perguruan tinggi.
Jika terpilih menjadi rektor, Ujang berkomitmen untuk mengukuhkan status akreditasi unggul di tingkat nasional. Upaya ini akan dimulai dengan meningkatkan akreditasi semua program studi menjadi unggul. Setelah itu, langkah selanjutnya adalah mendorong UIR untuk meraih pengakuan internasional melalui internasionalisasi kurikulum, peningkatan partisipasi mahasiswa dalam program internasional, peningkatan jumlah publikasi ilmiah bereputasi seperti Scopus, serta pengembangan infrastruktur berstandar global.
~~~~
Pemilihan rektor kali ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga momentum menentukan arah baru bagi universitas yang menargetkan visi besar ‘UIR 2041’. Ketiga kandidat telah menyatakan komitmennya untuk membawa institusi ke level yang lebih tinggi. Siapa pun yang terpilih nantinya diharapkan mampu menjaga kontinuitas capaian dan membuka lembar baru yang lebih progresif untuk Universitas Islam Riau.
Reporter : Bella Febria dan *Khairunnisa Balqis
Editor : Fajar Ilham Saputra
Desain : Airlangga Kepri Nusantara