Penguatan BMT FAI

Fakultas Agama Islam Universitas Islam Riau (FAI UIR) adakan Peresmian Baitul Maal Wat Tanwil (BMT), Penandatangan MoU dan Diskusi Terbuka “Penguatan Kembali Peran BMT”. Acara dilaksanakan di Aula FAI. Dihadiri oleh, Prof. Dr. H. Detri Karya, SE, MA (Rektor UIR), Dekan FAI dan jajarannya, Ketua Koperasi Darussalam Dr. Hj. Daharmi Astuti, Lc, M.Ag, serta pihak BMT. Sabtu, (3/9).

BMT merupakan salah satu unit usaha dari Koperasi Syariah Darussalam (KSD) di FAI. KSD Berdiri sejak 2005, memiliki akta notaris. Pekerja di BMT adalah Mahasiswa dan alumni. “Dari 2005 ada jatuh bangun antara aktif dengan tidak aktif, namun sejak 2012 Koperasi Syariah berjalan dan ada untung, hingga tiap tahun dapat memberikan paket lebaran kepada dosen dan karyawan yang berada di FAI,” ungkap Dr. Hj. Daharmi Astuti, Lc, M.Ag.

Beberapa unit usahanya yaitu potokopi, alat tulis kantor, kantin makanan dan minuman. Hasil pertahun mencapai 30 hingga 40 juta. Sudah melakukan Rapat Akhir Tahunan selama tiga kali. Dan telah sudah melaporkan ke Dinas Koperasi, bahwa Koperasi Darussalam telah aktif kembali.

Unit usaha dari koperasi adalah simpan pinjam. Simpan pinjamnya bekerjasama dengan BMT. BMT yang melakukan penyimpanan dan peminjaman. Setiap dosen dan keryawan serta mahasiswa wajib menjadi anggota koperasi.

“Hal paling mendasar diadakan acara ini adalah konsep tidak hanya pada proses belajar mengajar saja, akan tetapi kita berfikir untuk lulusan khusus FAI, dimana mencoba mengajarkan mahasiswa mengurangi ketergantungan dengan orang lain. Oleh sebab itu, maka kita dirikan lembaga keuangan syariah yang disebut dengan BMT,” ungkap Dr. Zulkifli Rusby, MM, MESy selaku Dekan FAI.

Di BMT terdapat profit oriented dan ta’awud (Dakwah) artinya menerima setoran zakat profesi dan zakat mal. Diberikan kepada kaum duafa. Dikhususkan kepada mahasiswa yang kurang mampu. Dosen 50 rb, pegawai 25 rb, dan mahasiswa 20 rb.

“Setiap semester mahasiswa tidak bisa ujian, dimana ekonomi kurang beruntung. Dengan adanya BMT kita memberikan pinjaman, kendati orangtua yang membayar, tapi ia bisa melaksanakan ujian,” jelas Zulkifli.
Sistem kerja BMT berbasis syariah. Sama halnya dengan bank yang berbasis syariah. Menerapkan akad murabahah (Menaikkan harga modal kepada harga jual) dan mudarabah (Bagi hasil dari keuntungan yang diperoleh). Kehadiran BMT mengajarkan masyarakat mikro bagaimana bertransaksi secara islami dan madani.

Peresmian BMT di resmikan langsung oleh Rektor UIR Prof. Dr. H. Detri Karya, SE, MA. Penandatanganan MoU dengan empat BMT yaitu Sakinah, Permata Indonesia, Al Ittihad, dan Al Amin.

Acara diskusi dipimpin oleh Danang Yoga Pamungkas selaku moderator. Narasumber Indra Putra (BMT Al Ittihad) dan Ali Wardana,(BMT Al Amin).

Belum banyak yang tau tentang manfaat BMT, perlu peran akademisi untuk mensosialisasikan, dan mengedukasi. “Mou harus bermanfaat bagi kedua belah pihak, bagi kita FAI tentu ingin mengaplikasikan Catur Dharma UIR. Bagi BMT perlu Stakeholder, karena berperan dalam sosialisasi dan sudah cukup lama bekerja sama dengan BMT seperti untuk penelitian yang dituangkan pada skripsi dan juga magang,” ungkap Boy Syamsul Bakhri, SE, M.Sc, Ak Ketua Panitia / Ketua Program Studi Ekonomi Syariah.

“Saya berharap nantinya ketika pembayaran uang kuliah mahasiswa, agar dipercayai kepada BMT Darussalam FAI, paling tidak FAI terlebih dahulu, ketika sukses Fakultas lain bisa menyusul,” tutup Zulkifli.

Reporter : Sofiah
Editor : Sofiah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *