Sistemasi Penggunaan Fasilitas Klinik UIR Bagi Mahasiswa


Reporter: Nurul Fitri dan Rada Mutia Sal


Universitas Islam Riau (UIR) menawarkan banyak fasilitas bagi mahasiswanya. Salah satunya klinik yang mengakomodasi pengobatan mahasiswa secara gratis dengan hanya membawa Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) saat berobat.

Secara keseluruhan UIR memiliki mitra kerjasama dengan 13 rumah sakit dan satu laboratorium klinik. Namun khusus laboratorium hanya diperuntukan bagi pimpinan yang ingin melakukan Medical Check Up (MCU). Sedangkan bagi mahasiswa hanya difasilitasi melalui Rumah Sakit Mesra dan Klinik Pratama YLPI.

Kasubag Rumah Sakit di Biro Keuangan UIR, Tengku Lissa Afriuanti, S.E menyebut bahwa biaya pengobatan mahasiswa hanya bisa ditanggung oleh UIR jika mahasiswa berobat ke Rumah Sakit Mesra diluar jam kerja Klinik Pratama YLPI.

”Jadi kalau klinik masih buka, maka di RS Mesra tidak diterima. Tapi kalau mau tetap di RS Mesra, maka jadinya pasien umum,” terang Lissa.

Namun mahasiswa masih kerap kali bingung dengan sistemasi asuransi pengobatan karena pertanyaan yang diajukan pihak Klinik atau Rumah Sakit Mesra. Seperti seberapa darurat keadaan mahasiswa sehingga baru bisa di cover oleh UIR, atau apakah sudah membayar SPP baru bisa berobat.

Menanggapi hal itu, Lissa menjelaskan bahwa benar mahasiswa diharuskan melakukan pembayaran SPP terlebih dahulu baru bisa berobat ke Rumah Sakit Mesra atau Klinik YLPI UIR. Hal ini dikarenakan data yang diinput pada sistem asuransi hanya menerima mahasiswa UIR yang aktif.

”Dan aktivasi status mahasiswa ini, terdata setelah mahasiswa tersebut melakukan pembayaran SPP,” jelas Lissa.

Sama halnya dengan pernyataan dari dr. Wahyu Purnama Dewi selaku dokter yang bertugas di Klinik Pratama YLPI. Ia menjelaskan bahwa Klinik hanya menerima mahasiswa yang telah membayar SPP serta aktif sebagai mahasiswa. Ia juga menerangkan bahwa Klinik Pratama menangani keluhan ringan hingga berat yang masih bisa ditangani, seperti kecelakaan atau luka lecet.

”Selain untuk pengobatan, mahasiswa akan dikenai biaya pribadi. Seperti cek golongan darah dan surat kesehatan,” ucapnya.

dr. Wahyu menjelaskan bahwa pengecekan golongan darah bukan suatu penyakit, hanya keingintahuan mahasiswa mengenai golongan darahnya, maka dari itu biayanya tidak ditanggung UIR. Sedangkan untuk surat kesehatan juga bukan penyakit melainkan bentuk syarat administrasi.

Untuk pembuatan surat kesehatan akan dikenai biaya administrasi sebesar Rp 10.000 bagi mahasiswa, karyawan, dan dosen UIR. Sedangkan untuk pasien umum dikenakan biaya 25.000 Rupiah,” jelas dr. Wahyu

Selain pengobatan rawat jalan, UIR juga menanggung biaya rawat inap sebesar dua juta rupiah di Rumah Sakit Mesra. Namun dr. Wahyu menyarankan untuk kasus rawat inap yang khusus apalagi operasi, mahasiswa lebih baik menggunakan BPJS.

”Biaya dua juta rupiah yang dicover UIR hanya dapat memberikan kamar rawat inap kelas 1 yang mungkin akan kurang nyaman bagi mahasiswa untuk istirahat, begitu juga dengan operasi. Kalau biayanya lebih dari dua juta, UIR juga tidak bisa cover,” terangnya.

Untuk mengetahui ketentuan dan perasyaratan tentang penanggungan biaya pengobatan UIR ini, mahasiswa dapat mengakses pada pranala yang disematkan di laman Instagram resmi Universitas Islam Riau.


Editor: Fani Ramadhani

Foto: Azizah Tri Septia


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *