Pentingnya Suara Perempuan Dalam Masalah Lingkungan
Penulis: Safrina Nauli
Dalam memperingati hari perempuan sedunia yang jatuh pada 8 Maret 2024 lalu, Extinction Rebellion (XR) Riau mengadakan Diskusi Publik dengan tema “Peran Perempuan Dalam Gerakan Aktivisme Lingkungan”. Kegiatan yang juga dilanjutkan dengan buka puasa bersama ini dilaksanakan di Sy. Wen Coffee Pekanabaru, Senin (18/3/24).
Kegiatan ini dihadiri oleh banyak mahasiswa dari berbagai universitas di pekanbaru dan mendatangkan tiga narasumber yakni Rina Noviana dari XR Riau, Shafiyatul ‘Amaliyah yaitu Pegiat Hidup Minim Sampah, dan Rahmi Carolina, seorang pegiat konservasi.
Dalam materinya, Shafiyatul ‘Amaliyah yang lebih dikenal dengan panggilan Novi ini menjelaskan mengenai bagaimana melakukan giat hidup minim sampah. Karena sudah menjadi hal yang wajar jika hidup bersama dengan sampah yang berserakan, maka sebagai penduduk yang menempati lingkungan tersebut akan merasa risih dengan hal tersebut.
“Itulah tugas sebagai manusia untuk mengurangi membuang sampah pada sembarang tempat. Karena mau sampai kapan menunggu aksi dari pemerintah,” ujar Novi.
Sebuah Gerakan melindungi lingkungan dimulai dari hal yang kecil, seperti membawa totebag belanjaan dan membawa botol minum. Itu menjadi cara untuk mengurangi sampah plastik yang menumpuk.
Rina Noviana selaku perwakilan dari XR Riau memaparkan materi tentang krisis iklim terutama di Riau. Dimana hampir setiap tahun selalu terjadi kebakaran hutan dan lahan yang tentunya berdampak kepada para penduduk.
Rina juga menjelaskan bahwa peran wanita sangat penting, apalagi bagi lingkungan. Wanita menjadi manusia utama yang terdampak dari terjadinya kerusakan lingkungan. Contoh kecil yaitu ketika lingkungan rusak maka akan menimbulkan masalah seperti krisis air yang dapat menghambat kegiatan seperti memasak.
“Suara-suara kalian sebagai wanita itu sangat perlu dalam gerakan untuk turut melawan kondisi yang ada saat ini di Indonesia,” ungkap Rina.
Editor: Fani Ramadhani