Dalang Collection: Menginovasi Limbah Jadi Rupiah
Oleh : Aini Syafitri
Mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi
Di tengah pesatnya perkembangan industri, Dalang Collection yang berada di Jalan Gajah, Kelurahan Bambu Kuning Pekanbaru, muncul dengan pendekatan unik dan berkelanjutan dalam mengelola sampah plastik. Mulai didirikan pada 2007 oleh Soffia Seffe, Dalang Collection berhasil mengubah limbah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi, mulai dari tas hingga sepatu, bahkan menarik perhatian pasar internasional.
Soffia, selaku pegawai Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Riau, membimbing masyarakat sekitar untuk memahami potensi ekonomi dari limbah plastik. Dalam komunitasnya, sampah dikumpulkan dan diolah menjadi barang-barang yang tidak hanya berguna tetapi juga memiliki nilai estetika. Produk yang dihasilkan Dalang Collection mencerminkan perubahan nyata, mengubah masalah menjadi peluang yang menguntungkan.
“Produk kami punya nilai tersendiri karena setiap barang memiliki cerita,” ujar Soffia saat memamerkan produk Dalang Collection, seperti halnya tas dan dompet hasil kreasi komunitas. Berkat kreativitas dan keunikan produk, Dalang Collection kini berhasil menembus pasar internasional, memenuhi permintaan dari negara-negara yang menghargai konsep ramah lingkungan.
- Inisiatif Lokal untuk Dampak Global
Nama “Dalang Collection” sendiri diambil dengan mengandung filosofi mendalam yakni daur ulang. Inisiatif ini bertujuan untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap sampah, yang sebelumnya dianggap tidak berharga, menjadi aset yang memiliki nilai ekonomi. Melalui Dalang Collection, Soffia mengajak masyarakat untuk melihat potensi sampah sebagai peluang yang berkelanjutan.
Inovasi ini awalnya mengalami tantangan besar. Pada masa awal, Soffia harus bekerja keras untuk mengedukasi masyarakat mengenai manfaat pengelolaan sampah. Namun, seiring berjalannya waktu, semakin banyak warga yang tertarik untuk bergabung dan merasakan manfaat ekonomi dari bank sampah tersebut. Saat ini, Dalang Collection telah memiliki dua pusat pelatihan, yakni Bank Sampah Dalang Collection di Jalan Gajah dan Rumah Pintar di Kelurahan Industri Tenayan Raya, Pekanbaru.
“Kegiatan ini merupakan refleksi dari kebutuhan kolaborasi dengan masyarakat, sebab tanpa keterlibatan mereka, pengelolaan sampah tak akan maksimal,” ungkap Soffia. Baginya, Dalang Collection bukan sekadar pekerjaan, melainkan tanggung jawab sosial dalam menciptakan lingkungan yang bersih untuk generasi mendatang.
- Sejalan dengan Visi Lingkungan Provinsi Riau
Dalang Collection turut mendukung visi Provinsi Riau dalam keinginan mengurangi ketergantungan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2045, Pemerintah Provinsi Riau menetapkan bahwa TPA tidak akan lagi menjadi solusi utama dalam pengelolaan sampah. Mulai dari rumah tangga, sampah akan dikelola di hulu untuk mengurangi emisi gas metana yang berbahaya.
“TPA tidak akan dibangun lagi pada 2030 untuk menekan emisi gas metana. Ini artinya, kita harus mulai dari hulu, bekerja sama dengan masyarakat untuk mengelola sampah sejak awal,” jelas Soffia.
Melalui Dalang Collection, ia memberikan contoh konkret tentang peran yang bisa diambil oleh masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih.
- Menciptakan Peluang Ekonomi Berkelanjutan
Dalang Collection bukan sekadar pusat daur ulang, melainkan ruang untuk membuka peluang ekonomi baru. Warga yang terlibat di dalamnya memperoleh keterampilan daur ulang, mendapati tambahan penghasilan, serta kebanggaan dalam berkontribusi terhadap lingkungan.
“Saya sebagai bagian dari pemerintah merasa bertanggung jawab untuk mengajak masyarakat mengelola sampah dengan benar,” kata Soffia.
Harapannya inisiatif seperti Dalang Collection, dapat terus berkembang dan menginspirasi banyak masyarakat untuk mengambil peran dalam mengurangi dampak negatif sampah plastik. Sehingga berpotensi dalam menjadi model bagi kota-kota di Indonesia.
Dengan semakin banyaknya komunitas yang terlibat dalam gerakan pengelolaan sampah, Indonesia dapat mengurangi dampak negatif sampah plastik dan menciptakan peluang ekonomi berkelanjutan.
“Mari kita jadikan sampah sebagai peluang, bukan lagi beban,” Tutup Soffia.
Dengan karya-karya yang dihasilkan oleh Dalang Collection, mereka membuktikan bahwa sampah dapat menjadi sumber penghidupan, kebanggaan, dan inspirasi yang tidak mengenal batas negara.
Editor : Annisa Rahma Aulia