Dibalik Prioritas Pembangunan Laboratorium, Mahasiswa Faperta UIR Keluhkan Fasilitas Lahan Pertanian


Penulis: Ludiana Mubarikah Surayya dan Fajar Ilham Saputra


Universitas Islam Riau kini menancapkan visi berkelas dunia demi menjawab tantangan Pendidikan Tinggi yang berkualitas diera millenial. Dan dalam mewujudkan visi tersebut, menyelenggarakan penelitian, pengembangan ilmu Pendidikan, dan teknologi menjadi salah satu misinya. Hal inilah yang menjadi fokus dari perkembangan UIR, khususnya Fakultas Pertanian (Faperta).

Ditengah gempuran pembangunan di Faperta UIR, fasilitas di lahan pertanian menuai keluhan, baik dikalangan mahasiswa maupun pengguna lahan tersebut.

Arizal Effendi Munte, selaku asisten penanggung jawab lahan pertanian yang berlokasi di Air Dingin, mengatakan bahwa kegiatan praktikum dan penelitian kurang maksimal akibat minimnya perhatian terhadap fasilitas di lahan pertanian.

“Saat ini fasilitas yang memadai sudah ada, hanya saja masih kurang. Seperti sumur bor untuk pengairan. Karena disini lahan marginal, maka butuh air yang banyak. Kalau hanya manual dengan gembur, semenit aja airnya sudah meresap ke dalam tanah. Jadi tidak maksimal,” imbuh Rizal. 

Rizal yang juga menjabat sebagai ketua pasar tani Faperta UIR ini, menyinggung soal fasilitas pertanian berbasis teknologi yang sudah ketinggalan zaman atau tua. Yakni traktor, alat bermesin yang memiliki kemampuan untuk mengolah tanah dengan penggemburan lahan atau membajak tanah pertanian.

“Traktor ini udah tua kali. Tolonglah kalau bisa beli baru. Ketinggalan zaman ini. Kampus lain sudah roda empat, kita masih roda dua,” ujar Rizal.

Sepakat dengan permasalahan fasilitas lahan, Kiki Alamsyah selaku Gubernur Mahasiswa Faperta UIR mengatakan bahwa, kendala yang dialami mahasiswa di lahan pertanian memang lahir dari fasilitas yang kurang memadai. Kiki mengaku sudah menyampaikan keluhan tersebut pada pihak fakultas.

“Karena jika tuntutan dari kampus untuk selesai praktikum tepat waktu dengan fasilitas yang tidak memadai dan tidak mendukung seperti ini, ya kita tidak bisa intervensi mahasiswa. Jika begitu, kampus harus memberi fasilitas yang memadai dan mendukung,” tutur Kiki.

Menanggapi keluhan-keluhan tersebut, Wakil dekan I Faperta UIR, Fathur Rahman, mengatakan bahwa finalisasi pembangunan gedung laboratorium tiga lantai harus diselesaikan pada tahun 2023 ini.

Fathur Rahman juga menambahkan, bahwa kurangnya anggaran fakultas akibat anggaran fakultas yang diprioritaskan pada pembangunan laboratorium tiga lantai Faperta yang memerlukan dana besar. Dengan demikian, pihak fakultas mengharapkan kebijakan Universitas untuk mengatasi keterbatasan anggaran fakultas.

“Berkaitan dengan keluhan kekurangan fasilitas, anggaran fakultas pada tahun 2022 memang terbatas. Maka perlu kebijakan UIR untuk mengatasi terbatasnya anggaran fakultas, terlebih lagi gedung labor 3 lantai yang memerlukan dana besar untuk diselesaikan pembangunan tahun ini. Masalah fasilitas lahan di Air Dingin akan diupayakan diatasi dengan mengalokasi anggaran untuk melengkapi fasilitas dengan skala prioritas,” tutup Fathur Rahman. 


Reporter: Fani Aprila

Foto: Yasril Mayhendri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *