Festival Film Madani Kenalkan Keberagaman Muslim Dunia lewat Sinema


Penulis: Dian Putri Sari dan Annisa Rahma Aulia


Madani International Film Festival (MIFF) 2023 bekerjasama dengan Dewan Kesenian Riau (DKR) gelar pemutaran film The Quest dan diskusi dengan topik “Merayakan Keberagaman Muslim Dunia.” Kegiatan ini berlangsung di Taman Budaya, Provinsi Riau, Kamis (31/8).

Pemutaran film ini dihadiri langsung Putut Widjanarko selaku Board Madani International Film Festival,  Adrian Aery Lovian, Ketua Komite Film (DKR), serta Syaukani Al Karim seorang budayawan dan Siti Salmah, Ketua Komite Sastra (DKR).

Keempatnya  menjadi pemantik dalam acara nonton bareng bersama para jurnalis kampus, pegiat komunitas dan juga masyarakat umum.

Siti Salmah selaku Ketua Komite Sastra DKR mengatakan, tujuan dari produksi film ini, untuk menggambarkan bagaimana keberagaman kehidupan muslim di dunia, baik pada daerah mayoritas maupun minoritas.

“Untuk menunjukkan bagaimana sisi pada masyarakat daerah tersebut dalam menjalankan aktivitas keagamaannya dan hidup berdampingan dengan toleransi yang baik dengan agama manapun,” ungkapnya.

Film The Quest sendiri merupakan hasil garapan  MIFF berkolaborasi bersama  Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dan Picklock Films.

Sebagai film serial dokumenter, The Quest mengisahkan sejarah perjalanan islam di Nusantara. Dengan menyoroti dua tempat di Aceh dan Bali. Mulai dari kemunculan peradaban islam hingga penafsiran budaya lokal dalam tatanan sosial masyarakat sehari-hari.

Melalui seri dokumenter ini, penonton dibawa menjelajahi sejumlah provinsi di Indonesia, menelusuri setiap jejak-jejak warisan perkembangan islam yang tercatat di situs sejarah, bangunan, manuskrip, tarian tradisional , kuliner hingga bahasa.

Hal ini selaras dengan keterangan unggahan kanal akun Instagram @madanifilmfest yang menyebutkan, memahami islam berarti membuka cakrawala terhadap keberagaman muslim  di seluruh dunia.

“Madani International film Festival ingin merayakan cakrawala keberagaman muslim dunia lewat sinema.” tulisnya.


Editor: Arif Widyantiko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *