HIMA AKSI UIR Taja Seminar Literasi Finansial Digital


Penulis: Nurul Fitri dan Ucca Putri Ramadhani


Besarnya peran internet dalam dinamika bisnis dan ekonomi saat ini membawa dua sisi bagi kehidupan masyarakat terutama pada sektor jual-beli. Mengingat bahwa teknologi hanyalah alat yang bebas nilai, maka pengguna yang akan menentukan apakah teknologi tersebut akan berdampak baik atau buruk.

Guna mencapai pemanfaatan yang baik, perlu bagi pengguna teknologi untuk memiliki pengetahuan dan literasi yang memadai untuk menjalankannya. Namun nyatanya, masyarakat Indonesia dinilai belum sepenuhnya siap untuk berpartisipasi dan beralih pada model pembayaran serta jual beli berbasis digital.

Berangkat dari keresahan tersebut, Himpunan Mahasiswa (HIMA) AKSI Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Islam Riau (UIR) mengambil peran untuk membantu proses edukasi perihal literasi keuangan serta urgensinya untuk mempelajari, dengan menaja seminar umum bertemakan ”Meningkatkan Literasi Finansial Teknologi Syariah dan Bisnis Digital Bagi Gen Z”.

Acara yang dilangsungkan pada, Jumat (3/11) di Auditorium FEB UIR ini menghadirkan seorang pembicara yang juga berprofesi sebagai Dosen D IV di Universitas Gadjah Mada, Ihda Arif Faiz, SE., M.Sc., CMA., CIBA dan Rizka Yani, SE. selaku Puteri Kampus Komunikasi Riau 2023.

Dalam sambutannya, Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Dr. Zulhemy, S.E., M,Si.,Ak.CA., ACPA, yang turut hadir dalam acara tersebut mengharapkan agar mahasiswa yang menghadiri seminar ini dapat menjadi rantai informasi kepada mahasiswa lain serta masyarakat, sehingga apa yang disampaikan dalam seminar tersebut dapat menjangkau lebih banyak.

Selain itu, Nina Nursida, S.E., M.Acc.,Ak salaku Kaprodi Akuntansi, menekankan bahwa isu tentang literasi finansial digital ini amat penting dipahami.

”Mengingat arus globalisasi yang terus berjalan sehingga memaksa kita, terutama mahasiswa yang akan berprofesi sebagai finance accounting untuk terus belajar,” tuturnya.

Interaksi sosial yang berubah

Ihda Arif Faiz yang membuka materi, menjelaskan bahwa interaksi sosial dibagi menjadi dua macam yaitu komersial dan non komersial. Hadirnya teknologi ini secara tidak langsung telah merubah pola interaksi tersebut.

”Perkembangan teknologi telah membawa kehidupan manusia menuju titik perubahan dalam perilaku dan model intraksi,” jelasnya

Dalam artian lain, ada peran yang besar dari teknologi terhadap bagaimana interaksi sosial perlahan melibatkan digitalisasi didalamnya, terkhusus dalam bidang usaha jual-beli.

”Karena latar pengaruh yang besar dari teknologi terhadap perubahan pola interaksi manusia terutama dalam bisnis yang melibatkan keuangan, maka urgensi untuk mempelajari dan menigkatkan literasi digital ini menjadi penting,” ungkap Ihda dalam wawancara bersama AKLaMASI.

Gen Z sebagai agen informasi

Sebagai generasi yang terlahir fasih dalam perkembangan digital, Gen Z menjadi agen yang tepat untuk menyampaikan infromasi, terutama teknologi digital kepada masyarakat luas guna terciptanya lingkungan bisnis digital yang aman bagi semua kalangan usia.

Dalam membicarakan pentingnya literasi keuangan digital bagi Gen Z, Rizka Yani menjelaskan pengalaman serta pandangannya terhadap isu tersebut.

”Literasi keuangan bukan hanya mengenai keputusan investasi dan cara melakukan transaksi digital, tapi juga termasuk pengetahuan untuk mengatur budget,” jelas Rizka.

Ia menyampaikan, setidaknya ada tiga bagian penting dalam pengaturan budget yaitu budgeting, saving and investing, dan yang terkahir debit management.

“Selain itu, Gen Z juga haruslah lebih memahami tentang cara membangun finansial freedom bagi dirinya sendiri,” tuturnya.


Editor: Fani Ramadhani

Foto: HIMA AKSI UIR


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *